Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Wiwin Widiasih, ST,MT dosen Teknik Industri UNTAG Surabaya mempresentasikan riset berjudul “Studi Komparasi Pengukuran Lean Manufakturing Di Industri Manufakturing Global” dalam acara PHENMA 2016 dihotel Elmi Surabaya, pertengahan bulan Juli lalu.
Konsep Lean Manufakturing (LM) merupakan proses perampingan dengan mengidentifikasi waste-waste agar proses produksi menjadi lebih efektif dan efisien. Konsep LM untuk pertama kali berhasil diiplementasikan di industri otomotif di Jepang.
Wiwin Widiasih, ST,MT dosen Teknik Industri UNTAG Surabaya mengatakan seiring berjalannya waktu konsep LM tersebut dapat diimplementasikan juga pada berbagai seperti industri elektronik, telekomunikasi dan aerospace (pesawat). Akan tetapi ada beberapa kendala – kendala dalam proses perampingan tersebut antaralain: kurangnya komitmen manajemen, kurangnya otonomi dalam team, kurangnya transparasi dari manajemen untuk berbagi tujuan implementasi dari LM, tidak tersedianya mekanisme untuk pelaksanaan LM, kurang komunikasi dan kurang dapat melaksanakan hasil perbaikan.
“ Meskipun sumber daya yang luas pengetahuan dan tersedia, banyak perusahaan yang berjuang untuk tetap dalam rangka melaksanakan produksi LM atau meningkatkan operasi manufaktur dan kita perlu menilai atau mengukur keadaan operasi difasilitas manufaktur. Pengukuran merupakan alat yang berharga yang harus digunakan untuk mempelajari keadaan saat informasi dan review tentang bagaimana industri manufakturing global telah melaksanakan penilaian Lean, untuk itu diperlukannya studi komparasi pengukuran lean manufakturing di industri manufakturing global,” tambah dosen Teknik Industri tersebut.
“ Dalam riset ini dapat disimpulkan masih adanya beberapa model penelitian Lean Manufakturing dari studi komparasi pengukuran Lean Manufakturing di industri manufakturing global masih diperlukan alat untuk memvalidasi kerangka kerja berdasarkan statistik / kuantitatif. Rencana penelitian selanjutnya diharapkan menerapkan alat/kerangka kerja penilaian LM dalam industri aerospace untuk studi kasus dan kerangka kerja tersebut dikembangkan lagi dengan menggabungkan metode MCDM yaitu AHP atau Fuzzy, ”tutupnya.