Tingkatan Dalam Membaca Ayat Suci Al-Qur`an

  • 07 Februari 2020
  • YRS
  • 2024

Dalam agama Islam, membaca kitab suci Al-Qur`an terbagi menjadi empat tingkatan. Dari tingkatan tersebut mengandung banyak berkah dan manfaat. Semakin tinggi tingkat membaca seseorang, akan semakin besar juga manfaat yang diperoleh.

 

Tingkat pertama yaitu mengucapkan Al-Qur`an dengan Benar. Rasulullah SAW, para sahabatnya dan para ulama sangat memberikan perhatian yang besar terhadap bagaimana mengucapkan lafazh-lafazh Al-Qur`an secara baik dan benar. Karena bentuk ideal transfer informasi adalah penyampaian redaksi secara tepat. Kesalahan pengucapan bisa berakibat buruk pada proses transformasi informasi. Kalimat-kalimat dalam Al-Qur`an bukan saja memuat informasi, ajaran kebenaran dan keselamatan, tetapi juga memuat keindahan Bahasa.

 

Bagi seseorang yang membaca Al-Qur’an dengan penuh kesulitan dan terbata-bata Allah justru memberi dua pahala, yaitu pahala mengucapkan Al-Qur`an dan pahala menghadapi kesulitan. Sedangkan yang mahir tetap mendapatkan kelebihan derajat yaitu kemuliaan bersama para malaikat. Rasulullah SAW bersabda, ‘’Orang mahir membaca Al-Qur`an, bersama dengan malaikat yang mulia dan berbakti. Sedangkan orang yang membaca Al-Qur`an terbata-bata dan mengalami kesulitan (mengucapkannya) dia mendapatkan dua pahala,’’ (HR Muslim).

 

Tingkat kedua adalah membaca dengan Pemahaman. Allah menurunkan Al-Qur`an kepada umat manusia bukan sekadar dibunyikan tanpa dipahami. Al-Qur`an bukanlah mantera yang diucapkan dengan komat-kamit. Al-Qur`an adalah petunjuk dan tidak akan menjadi petunjuk jika maknanya tidak dipahami. Allah mengecam Ahlul Kitab yang merasa memiliki kitab suci tetapi tidak mengetahui isinya. Allah berfirman, ‘’Dan di antara mereka ada yang buta huruf, tidak mengetahui Al kitab (Taurat), kecuali angan-angan belaka dan mereka hanya menduga-duga,’’ (QS.Al-Baqarah: 78).

 

Supaya dapat memahami Al-Qur`an tentu saja perlu mempelajari bahasanya. Bagi yang tidak mengetahui bahasa Arab, membaca terjemahan atau tafsir berbahasa Indonesia bisa dijadikan pengganti sebagai langkah darurat. Hal tersebut itu adalah langkah darurat, karena ketinggian bahasa Al-Qur`an tidak mungkin diterjemahkan ke dalam bahasa apapun. Terjemahan Al-Qur`an hakikatnya hanyalah terjemahan dari pemahaman sang penerjemah.

 

Pada tingkat Ketiga yaitu membaca dengan Tadabbur. Berarti memperhatikan secara mendalam, menggali hakikat yang tersimpan di balik kata-kata. Al-Qur`an mendorong manusia untuk memfungsikan akal dan hatinya lebih jauh dari sekadar memahami, walaupun level memahami Al-Qur`an adalah level aktivitas otak yang tinggi. Jika seseorang memahami Kalamullah berarti dia telah mencerna informasi yang luar biasa tinggi kualitasnya. Tetapi Allah menginginkan kapasitas pemikiran seorang muslim bergerak lebih jauh. Al-Qur`an mendorong akal dan hati untuk mentadabburi Al-Qur`an.

 

Untuk mentadabburi ayat-ayat Allah diperlukan hati yang bersih dan pemikiran yang tajam. Hati yang dipenuhi oleh hawa nafsu tidak akan mampu melihat secara jernih, karena syahwat akan banyak berbicara dan mengendalikan hati. Allah menyatakan bahwa Al-Qur`an diturunkan dengan tujuan agar manusia mentadabburi ayat-ayat-Nya. Allah berfirman, ’’Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka mentadabburi ayat-ayatNya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran.’’ (QS. Shad: 76).

 

Terakhir tingkat keempat adalah membaca Al-Qur`an dengan khusyu. Menurut Ibnu Manzur dalam Lisanul Arab, kata khusyu berarti mengarahkan pandangannya ke tanah, menunduk serta merendahkan suaranya. Seseorang yang hatinya dipenuhi ilmu Ilahi dengan kedalaman ilmu kokoh, akan bersujud dan tertunduk. Mata mereka akan memancarkan air mata kekhusyukan setiap kali mereka diingatkan dengan ayat-ayat Allah, setiap kali hati mereka tersentuh dengan Kebenaran Ilahi yang Mutlak. 

 

‘’Sesungguhnya orang-orang yang diberi pengetahuan sebelumnya apabila Al-Qur`an dibacakan kepada mereka, mereka menyungkur atas muka mereka sambil bersujud, (108) dan mereka berkata: ‘’Maha suci Tuhan Kami, Sesungguhnya janji Tuhan Kami pasti dipenuhi.’’ (109) dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyu,’’ (QS. al-Isra’: 107-109).

 

Sumber: http://www.dakwatuna.com/2012/12/17/25371/empat-level-membaca-al-quran/#ixzz6DE2lyrdG


https://untag-sby.ac.id
https://www.untag-sby.ac.id

Y. RAKA S.

Reporter