Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Jarot Bangun Purnomo mahasiswa Teknik Informatika UNTAG Surabaya membuat tongkat pendeteksi halangan untuk tuna netra. Tongkat tersebut dibuat untuk membantu tuna netra agar bisa mandiri dalam menjalankan aktifitasnya sehari-hari.
Kepada warta17agustus.com, Purnomo, mengungkapkan tercetusnya ide pembuatan tongkat tersebut, yaitu berawal dari keprihatinannya terhadap siswa Sekolah Dasar (SD) berkebutuhan khusus (tuna netra).
“Tongkat pendeteksi halangan untuk penyandang tuna netra ini mengunakan sensor ultrasonik dengan energi tata surya. Untuk proses pembuatannya sendiri membutuhkan waktu 2 bulan, bahan yang digunakan sebagaian besar adalah bahan daur ulang. Sehingga sangat ergonomis dan biayanya tidak mahal,” jelasnya.
Menurut Purnomo, kelebihan dari tongkat yang dibuatnya dibandingkan dengan tongkat untuk tuna netra yang sudah ada adalah, sistem pengisian sumber daya menggunakan panel surya dan baterai. Baterai yang sudah terisi penuh bisa gunakan selama 4 jam, sedangkan panel surya berfungsi penyimpan daya dari penggunaan yang memperoleh sinar matahari.
‘’Tongkat ini juga dilengkapi dengan viberator yang memunculkan getaran jika mendeteksi ada halangan di sekitarnya,” ujarnya.
Purnomo berharap tongkat yang dibuatnya tersebut, kedepan dapat disempurnakan dari bentuknya agar lebih nyaman digunakan dan lebih efisien dalam penggunaannya. Dia juga akan dengan senang membantu jika ada mahasiswa yang ingin melanjutkan penelitiannya.
‘’Semoga tuna netra dengan tongkat ini bisa mandiri, bisa merasa aman dalam beraktifitas, sehingga bisa lancar dalam menggapai cita-citanya,” pungkasnya.