- Profil
- Struktural
Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Sebuah pameran seni menjadi panggung inspiratif bagi generasi muda untuk mengenal dan mencintai kembali akar budaya yang membangun identitas bangsa.
Artdiwarna Art Exhibition & Performance 'Gemilang Berkarya, Kami Berbudaya', yang diinisiasi oleh mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Untag Surabaya dalam mata kuliah MICE Kelas H dengan tema Jawa-Bali, menghadirkan makna Karya Seni dan Keindahan.
Pameran seni yang berlangsung selama dua hari (8-9/6/24) di Rumah Budaya Sidoarjo dihadiri oleh ratusan pengunjung dari berbagai kalangan. Acara ini tidak hanya menampilkan pameran seni rupa tetapi juga berbagai pertunjukan seni tradisional yang kaya akan budaya Jawa dan Bali.
“Kami ingin mengajak masyarakat untuk mengenal dan menghargai kembali keindahan budaya Jawa-Bali melalui karya seni yang kami tampilkan,” ujar Zafira Ardhea R., Ketua Panitia Artdiwarna.
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Teater Kusuma turut hadir dengan pertunjukan teater cerita rakyat dari Jawa dan Bali. Pertunjukan ini berhasil menghadirkan suasana yang mendalam bagi penonton, seolah-olah mereka dibawa kembali ke masa lalu. Acara ini juga ditambah dengan penampilan monolog dan tembang, yang menambah keberagaman acara ini.
Sesi bincang seniman menjadi salah satu rangkaian acara yang paling dinantikan. Pada hari pertama (8/6/24) sesi bincang seniman diisi oleh Satriagama Rakantaseta yang membahas ‘Sejarah Budaya Jawa & Bali’. Rakantaseta, seorang budayawan terkenal, membagikan wawasan mendalam tentang perkembangan budaya di dua daerah ini.
Sesi bincang dengan seniman menjadi salah satu rangkaian acara yang paling dinantikan. Pada hari pertama (8/6/24), sesi tersebut diisi oleh Satriagama Rakantaseta yang membahas tentang 'Sejarah Budaya Jawa & Bali'. Rakantaseta, seorang budayawan terkenal, memberikan wawasan mendalam mengenai perkembangan budaya di kedua daerah tersebut.
Pada hari kedua (9/6/24), sesi bincang dengan seniman menghadirkan Zacky Kurniawan Sabrini, seorang praktisi budaya, dengan tema 'Pelestarian Budaya'. Zacky menjelaskan tentang pentingnya melestarikan budaya lokal di tengah arus modernisasi.
“Budaya adalah identitas kita. Melestarikannya berarti menjaga warisan nenek moyang untuk generasi mendatang,” tegas Zacky
Diskusi ini menarik bagi mahasiswa maupun masyarakat umum yang hadir, di mana mereka aktif berinteraksi dengan seniman dan bertanya mengenai karya-karya yang dipamerkan.
“Acara ini sangat edukatif dan menghibur. Saya sangat mengapresiasi usaha mahasiswa Untag Surabaya dalam menyelenggarakan acara yang berkualitas seperti ini,” kata Sulfi, salah satu pengunjung
Keberhasilan acara Artdiwarna membuktikan kemampuan mahasiswa dalam mengorganisir acara yang tidak hanya bersifat hiburan tetapi juga edukatif. Artdiwarna menjadi bukti nyata bahwa seni dan budaya lokal memiliki daya tarik yang kuat serta dapat menjadi sarana untuk mempererat hubungan antarbudaya. (Nabila)
