Bagaimana Cara Umat Muslim Merayakan Maulid Nabi ?

  • 01 November 2019
  • 1963

Alhamdulillah, pada bulan ini kita memasuki bulan Rabiul Awal 1441 H. Dalam bahasa Jawa biasa kita sebut dengan bulan Maulud atau bulan Maulid. Sebutan ini selaras dengan makna harfiahnya, momen kelahiran, persisnya kelahiran Baginda Nabi Muhammad S.A.W. Kelahiran Nabi Muhammad S.A.W. merupakan kenikmatan yang amat besar dari Allah S.W.T. bagi seluruh alam. Penting bagi kita sebagai umat Islam untuk bersyukur atas kelahiran Nabi dan mengekspresikan kegembiraan dan kebahagiaan ketika memperingati Maulid Nabi. Ibnu Hajar sebagaimana dikutip oleh Imam Jalaludin As Suyuti dalam kitab al – Hawi lil Fatawi, juz 1 halaman 230 menyatakan bahwa peringatan Maulid Nabi Muhammad S.A.W. merupakan ritual untuk mensyukuri nikmat Allah S.W.T. Tetapi, bagaimanakah hukum merayakan Maulid Nabi Muhammad S.A.W.? bagaimana cara merayakan Maulid Nabi Muhammad S.A.W.? dan bagaimana esensi perayaan Maulid Nabi Muhammad S.A.W.?   

Menurut Sayyid Muhammad bin Alwi Al Maliki dalam kitab Mafahim Yajib an Tushahhah halaman 316, peringatan maulid Nabi Muhammad S.A.W.  merupakan bentuk tradisi yang baik di masyarakat, bukan termasuk bagian dari masalah ibadah yang dipersoalkan keabsahannya. Sekali lagi, acara peringatan Maulid Nabi adalah tradisi dan adat kebiasaan yang baik. Dikategorikan tradisi yang baik, karena substansi peringatan Maulid Nabi Muhammad S.A.W.  memiliki banyak manfaat dan kebaikan bagi masyarakat, seperti meneladani prilaku Nabi, pembacaan ayat – ayat Al Qur an, dzikir, tahlil, kalimat thayyibah dan pembacaan sejarah dan perjuangan Nabi Muhammad S.A.W. Hal tersebut juga berlaku untuk tradisi keagamaan selainnya, seperti peringatan Isra Miraj, peringatan Nuzulul Qur an, Peringatan Tahun Baru Muharram, dan sesamanya.  Syekh Abdul Karim Zidan dalam kitabnya al – Wajiz fi Ushulil Fiqhi halaman 253 menjelaskan bahwa tradisi yang syari adalah tradisi yang tidak berlawanan dengan nash agama, tradisi yang membawa maslahat syari, dan tradisi yang tidak menimbulkan mudarat bagi masyarakat. Dari sini dapat disimpulkan bahwa peringatan Maulid Nabi Muhammad S.A.W. adalah tradisi yang baik, karena substansinya dilegitimasi oleh syariat agama.    

Selanjutnya, bagaimana cara kita memperingati maulid Nabi Muhammad S.A.W.? Sayyid Muhammad bin Alwi Al Maliki dalam kitab Mafahim Yajib an Tushahhah halaman 317 menjelaskan bahwa peringatan Maulid Nabi Muhammad S.A.W.  merupakan kegiatan yang efektif untuk berdakwah kepada Allah S.W.T. Menjadi sarana yang tepat untuk mengingatkan umat tentang kehidupan dan keteladanan Nabi Muhammad S.A.W. Seperti meniru akhlak, perilaku, adab, sejarah perjuangan, bisnis, politik, strategi kepemimpinan dan cara ibadah Nabi Muhammad S.A.W.  Peringatan Maulid Nabi juga menjadi momen yang tepat untuk memberikan nasihat yang baik bagi umat dan menunjukkan mereka menuju jalan kebaikan dan kebahagiaan. Mencegah umat dari musibah, bidah, kejelekan, hoaks, dan fitnah. Sekali lagi peringatan Maulid Nabi Muhammad bukanlah semata – mata kata tanpa makna, namun tradisi Maulid Nabi merupakan tradisi yang memiliki banyak kebaikan yang hanya bisa dirasakan oleh orang yang mencintai Nabinya.    

Sementara itu, Imam Jalaludin As Suyuti dalam kitab al – Hawi lil Fatawi, juz 1 halaman 230 menyatakan bahwa peringatan Maulid Nabi sebaiknya diisi dengan kegiatan yang menandakan syukur kita kepada Allah S.W.T. atas kelahiran Nabi Muhammad S.A.W.  Seperti pembacaan Al – Qur an, sedekah terhadap fakir miskin, membahagiakan keluarga dengan syukuran, pembacaan sejarah perjuangan, perilaku, keteladanan, dan pujian terhadap Nabi Muhammad S.A.W. Seperti dengan membaca kitab Barzanji dan kitab Burdah. Tujuannya adalah agar kita dapat meniru akhlak dan perilaku Nabi, sehingga hati dan pikiran kita tergerak untuk melakukan kebaikan dan berorientasi pada akhirat.    

Bagaimana Esensi perayaan Maulid Nabi Muhammad S.A.W.? Ada hal penting bagi kita dalam merayakan maulid Nabi Muhammad S.A.W., yaitu ungkapan rasa syukur kita atas rahmat Allah S.W.T. yang agung bagi seluruh alam semesta. Yaitu kelahiran Nabi Muhammad S.A.W. Kelahiran Nabi Muhammad merupakan rahmat yang agung untuk alam semesta ini. Imam Hakim meriwayatkan hadis dalam kitab Mustadrak Shahihain, Juz 1 halaman 91. Nabi bersabda:

‘’Wahai manusia, tiada lain aku ini adalah rahmat yang dihadiahkan (oleh Allah untuk kalian).’’  

Selain itu, penting juga mengingat pesan presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno dalam pidatonya pada peringatan Maulid Nabi tahun 1963 di Jakarta. Beliau menjelaskan bahwa kita saat ini merayakan maulid Nabi. Apa sebenarnya yang kita rayakan? Hakikat merayakan Maulid Nabi tidak hanya memperingati kelahiran Nabi saja, bukan sekadar beliau dahulu adalah seorang Nabi, namun yang kita rayakan adalah ajaran, konsepsi, dan agama yang beliau berikan kepada umatnya. Diberi oleh Allah S.W.T. via Malaikat Jibril kepada Rasul, Rasul meneruskan lagi kepada umat, yaitu kita saat ini. Itu yang kita rayakan saat ini. Oleh karena itu kita berkata: Jika benar-benar engkau mencintai Nabi Muhammad S.A.W., jika benar – benar engkau merayakan Maulid Nabi Muhammad S.A.W.  bin Abdullah,  jika benar – benar engkau merayakan Rasulullah yang punya hari maulid, kerjakanlah apa yang beliau perintahkan, kerjakanlah apa perintah agama yang beliau bawa, kerjakan sama sekali, agar supaya benar-benar kita bisa berkata: kita telah menerima agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad S.A.W.    

Oleh karena itu dalam kesempatan yang berbahagia ini, yaitu di bulan kelahiran Nabi Muhammad S.A.W., mari kita menjadikan Rasulullah Nabi Muhammad S.A.W.  sebagai teladan dan contoh dalam beragama. siapa pun kita, baik sebagai pejabat maupun rakyat, baik sebagai orang kaya maupun kaum papa, baik sebagai pemimpin maupun yang dipimpin, baik sebagai politisi maupun pemilik aspirasi, mari kita meneladani perilaku Nabi Muhammad S.A.W. yang penuh dengan adab dan kesopanan, akhlak beliau yang mulia, sifat beliau yang pemaaf, perkataan beliau yang lemah lembut dan jauh dari sikap kasar, dan selalu membimbing umat menuju kebaikan dan kemaslahatan. Semoga kita semua benar-benar dapat menjalankan ajaran beliau sehingga kita benar-benar diakui sebagai umatnya dan mendapatkan syafaatnya baik di dunia maupun di akhirat. Allahumma aamiin.

Sumber: www.islam.nu.or.id


https://untag-sby.ac.id
https://www.untag-sby.ac.id