Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Dra. Noorshanti Sumarah, M. Ikom , dosen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) mengkritisi bahasa gaul atau bahasa kekinian dapat merusak tatanan sistem komunikasi di Indonesia yakni bahasa Indonesia. Mahasiswa berperan sebagai agen perubahan sosial hendaknya mampu menjadi contoh bagi masyarakat melalui cara berkomunikasi yang baik dengan bahasa Indonesia yang benar. Selasa, 13 Oktober 2015.
“Karena adanya perkembangan masa, waktu, dan budaya sehingga ada bahasa kekinian. Banyak orang yang bergantung dengan gadget” Ujar dosen mata kuliah sistem komunikasi Indonesia itu.
Kekinian atau bahasa gaul tidak harus setiap hari digunakan. Berkomunikasi yang baik adalah dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik.
“Harus sadar kapan bahasa gaul digunakan. Tidak harus sehari-hari dipakai. Boleh dipakai hanya untuk waktu tertentu sehingga bahasa gaul tidak jadi permanen”
Tugas mahasiswa ke masyarakat sebagai agen perubahan sosial diharapkan mampu merubah pola komunikasi dari bahasa gaul kembali ke bahasa Indonesia yang baik.
“Pada akhirnya jika tidak dijaga ya merusak bahasa Indonesia. Tugas mahasiswa sebagai agen perubahan sosial adalah memberi contoh kepada masyarakat untuk menjaga keaslian bahasa Indonesia melalui komunikasi dengan bahasa yang baik”. Tutup beliau.