Bantuan Teknologi Tepat Guna Meningkatkan Kualitas Produk UKM Kerupuk di Kenjeran Surabaya

  • 21 Oktober 2016
  • 5727

Usaha Kecil Menengah (UKM) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Untuk itu, dosen Fakultas Ekonomi (FE) UNTAG Surabaya Dr. Siti Mujanah, MBA.,Ph.D (Ketua) dibantu dua rekannya Prof. Dr. Tri Ratnawati, AK.,MS dan Dr. Sumiati, MM, berupaya meningkatkan kualitas produk UKM Kerupuk di Kenjeran, Surabaya dengan memberikan bantuan teknologi tepat guna.

Pertumbuhan ekonomi di Indonesia akan berdampak pada pengurangan pengangguran dan mendorong terciptanya stabilitas bisnis yang berkelanjutan. Pada tahun 2002-2013 industri kecil dan rumah tangga telah tumbuh sekitar 16%. Dari total unit usaha manufaktur di Indonesia sebanyak 99,2%, industri kecil dan rumah tangga mampu memberikan kesempatan kerja sebanyak 67,3% dari total tenaga kerja, sedangkan kontribusi manufaktur industri hanya sebesar 17,8%. (BPS, 2013 Sensus Ekonomi).

Dr. Siti Mujanah saat ditemui warta17agustus.com mengatakan, salah satu UKM di kota Surabaya, yang memiliki potensi untuk dikembangkan dan memerlukan bantuan adalah UKM Kerupuk yang berlokasi di Kenjeran. Kerupuk merupakan salah satu camilan favorit masyarakat Indonesia. Salah satu kerupuk yang dikembangkan oleh Pemerintah Kota Surabaya adalah di wilayah Kenjeran, karena daerah ini dekat dengan laut sehingga setiap hari tersedia berbagai jenis produk laut seperti ikan, udang, kerang, terong dan banyak lagi lainnya yang bisa diperoleh sebagai bahan dalam kerupuk.

UKM Kerupuk di Kenjeran mengolah kerupuk kerang, setiap anggota melakukan produksi antara 60 sampai 100 Kg per tiga hari, karena proses pengadukan masih dilakukan dengan tangan dan dilakukan dengan jarak yang sangat dekat dengan agitator, jika berkeringat akan menetes dan bercampur dengan bahan. Untuk itu perlu adanya pemahaman dan edukasi tentang bagaimana meningkatkan makanan yang sehat dan higenis,” ungkap Kepala Kantor Urusan Kerjasama (KUK) UNTAG Surabaya itu.

Menurut Dr. Siti Mujanah, menjaga kualitas produk sangat penting bagi sebuah bisnis untuk meningkatkan atau bahkan mempertahankan kelangsungan bisnis. Memproduksi produk tanpa mengamati dan menjaga kualitas produksi akan mempengaruhi keberlangsungan mereka sendiri di masa depan. Untuk itu, peningkatan kualitas produk sangat penting dalam menjaga kelangsungan bisnis, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan menerapkan teknologi tepat guna.

Teknologi tepat guna dirancang untuk memenuhi kebutuhan UKM, potensi sumber daya dan kemampuan UKM sebagai pengguna sehingga dapat dimanfaatkan secara optimal dalam meningkatkan keuntungan bisnis, dalam penilaian teknologi tepat guna diterapkan dalam produksi kerupuk sehingga mendapatkan jumlah produk yang lebih baik,” tambahnya.

Adapun kegiatan yang dilakukan Dr. Siti Mujanah adalah dengan memberikan bantuan di bidang peningkatan kualitas produksi kerupuk, manajemen bisnis, pemasaran, dan akuntansi keuangan, serta pengembangan teknologi yang tepat untuk usaha kecil dan menengah di bidang kerupuk kerang di Kenjeran desa, Surabaya.

Sementara itu, dalam pelaksanaan kegiatan yang dilakukan, adapun hasil yang dicapai adalah (1) menyediakan teknologi tepat guna berupa satu unit sebagai mesin Kerupuk mixer material, dengan kapasitas 30 Kg tepung, (2) teknologi tepat guna berupa satu unit mesin perajang dengan diameter 6 cm, yang digunakan sebagai memotong kerupuk, (3) teknologi tepat guna berupa 5 unit diameter memasak panwith dari 50 cm, yang digunakan untuk memasak kerupuk, (4) pelatihan membuat kerupuk dengan mesin dan bahan baku yang sehat dan higienis, karena dengan bantuan mesin mixer dan helikopter yang harus digunakan dalam produksi kerupuk untuk memenuhi produk yang lebih baik, dan (5) pelatihan membuat kerupuk dengan bahan yang lebih higienes dan lezat, hal ini dilakukan karena produk kerupuk memiliki rasa yang menyenangkan.

“Dengan bantuan teknologi tepat guna maka proses pencampuran bahan-bahan menjadi lebih mudah karena dilakukan dengan mesin, adonan menjadi bahan yang lembut dan mudah, tekstur kerupuk menjadi lebih lembut, kerupuk menjadi renyah, dan kemasan menjadi lebih baik sehingga menarik bagi konsumen,” tutup Dr. Siti Mujanah.


https://untag-sby.ac.id
https://www.untag-sby.ac.id