Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Ujian terbuka Program Doktor Drs. H. Karmani, SH.,M.Si, soroti budaya kerja pegawai dalam pelayanan publik di Kabupaten Tuban. Ujian tersebut dilaksanakan di Meeting Room 1, gedung Graha Wiyata lantai 1 (9/12/2014) yang diketuai oleh Rektor UNTAG Surabaya: Prof. Dr. Drg. Hj. Ida Aju Brahmasari, Dipl., DHE, MPA.
Ujian terbuka ini merupakan salah satu syarat bagi Karmani untuk menyelesaikan pendidikan S-3, setelah menjalani kuliah beberapa tahun terakhir Program Studi Doktor Ilmu Adminstrasi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UNTAG Surabaya. Adapaun judul disertasi yang diujikan adalah “Budaya Kerja Pegawai Dalam Pelayanan Publik (Studi Pada Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Tuban)”.
Berdasarkan fakta-fakta di lapangan serta analisis yang dilakukan oleh Karmani dalam disertasinya dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu: masih lemahnya budaya pegawai Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga di Kabupaten Tuban. Ini dicerminkan dalam lambannya pegawai dalam melaksanakan aktivitas kerja, malas pada saat jam kerja waktu digunakan untuk berbincang-bincang dengan rekan kerja, rendahnya disiplin kerja pegawai artinya belum semua pegawai taat dan patuh sesuai ketentuan yang ditetapkan pemerintah. Lemahnya budaya kerja pegawai berpengaruh terhadap rendahnya pelayanan publik di wilayah kerja di Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga di Kabupaten Tuban. Artinya rendahnya kualitas pelayanan publik khususnya pelayanan siswa miskin, siswa putus sekolah dan pelayanan pendidikan inklusif untuk anak berkebutuhan khusus sangat dipengaruhi oleh lemahnya budaya kerja pegawai Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga di Kabupaten Tuban. Sebaliknya apabila budaya kerja pegawai kuat akan bisa meningkatkan pelayanan publik khususnya pelayanan kepada siswa miskin, siswa putus sekolah dan pelayanan pendidikan inklusif untuk anak berkebutuhan khusus.
Kedua, berdasarkan penemuan penelitiannya, Karmani menunjukkan bahwa pelayanan publik, khususnya siswa miskin, siswa putus sekolah dan pelayanan pendidikan inklusif di nilai belum optimal. Belum optimalnya pelayanan yang diberikan oleh Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga di Kabupaten Tuban sangat dipengaruhi oleh faktor penghambat antara lain: faktor tidak netralnya aparat birokrasi, penempatan pegawai tidak tepat, rendahnya kemampuan pegawai dan terbatasnya bantuan untuk siswa.
Ketiga, ada beberapa cara untuk membudayakan budaya kerja pegawai dan peningkatan kualitas pelayanan publik, khususnya pelayanan kepada siswa miskin, siswa putus sekolah dan pelayanan pendidikan inklusif untuk anak berkebutuhan khusus, yaitu dengan cara pembudayaan budaya kerja pegawai, dilakukan melalui sosialisasi kepada para pegawai pada saat apel pagi dan apel pada sore hari dan pada saat ada pertemuan rutin antara pimpinan dan bawahannya. Untuk meningkatkankualitas pelayanan kepada pelayanan kepada siswa miskin, siswa putus sekolah dan pelayanan pendidikan inklusif diperlukan disiplin kerja, membangun etos kerja dan membangun budaya kerja pegawai. Disamping itu untuk meningkatkan kedua aspek tersebut pemerintah melalui Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga di Kabupaten Tuban perlu mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada melalui pelatihan dan pendidikan sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing bagian.