Disertasi Drs. H.M. Syafaul Anam, MM, Soroti Kinerja Guru SMA Negeri Di Wilayah Gerbang Kertasulia

  • 11 Desember 2014
  • 6124

Ujian terbuka Program Doktor Drs. H.M. Syafaul Anam, MM, soroti kinerja guru SMA Negeri di wilayah Gerbang Kertasulia. Ujian tersebut dilaksanakan di Meeting Room 1, gedung Graha Wiyata lantai 1 (10/12/2014) yang diketuai oleh Rektor UNTAG Surabaya:  Prof. Dr. Drg. Hj. Ida Aju Brahmasari, Dipl., DHE, MPA.

Ujian terbuka ini merupakan salah satu syarat bagi Syafaul Anam untuk menyelesaikan pendidikan S-3, setelah menjalani kuliah beberapa tahun terakhir Program Studi Doktor Ilmu Ekonomi di Fakultas Ekonomi UNTAG Surabaya. Adapaun judul disertasi yang diujikan adalah “Pengaruh Kompensasi, Iklim Organisasional dan Kompetensi Profesional Terhadap Perilaku Kerja, Komitmen Organisasional dan Kinerja Guru (Studi Pada Guru SMA Negeri Di-Gerbang Kertasusila)”.

Adapun hasil penelitian secara umum yang dapat disimpulkan dari disertasi Syafaul Anam adalah bahwa kompensasi berpengaruh terhadap perilaku kerja, komitmen organisasional, dan kinerja pada guru SMA Negeri di wilayah Gerbang Kertasusila. Untuk iklim organisasional juga berpengaruh positif terhadap komitmen organisasional pada guru SMA Negeri di wilayah Gerbang Kertasusila. Sedangkan iklim organisasional tidak berpengaruh terhadap perilaku kerja dan kinerja guru SMA Negeri di wilayah wilayah Gerbang Kertasusila. Selain itu, kompetensi profesional berpengaruh positif terhadap perilaku kerja, komitmen organisasional, dan kinerja pada guru SMA Negeri di wilayah Gerbang Kertasusila. Komitmen organisasional berpengaruh positif terhadap kinerja pada guru SMA Negeri di wilayah Gerbang Kertasusila. Sedangkan perilaku kerja tidak berpengaruh terhadap kinerja pada guru SMA Negeri di wilayah Gerbang Kertasusila.

Penelitian Syafaul Anam tersebut menghasilkan beberapa temuan yaitu mendukung teori yang searah dengan penelitian yang terdahulu (Sjahruddin, 2011; Aritonang, 2010; Elvira Sari, 2009) yang menyatakan bahwa kompensasi, iklim organisasi, dan kompetensi profesional, ketiganya memiliki pangaruh positif dalam meningkatkan komitmen organisasi dan kinerja guru. Mendukung teori yang searah dengan penelitian yang terdahulu (Betty, 2010) yang menyatakan bahwa komitmen organisasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja.

Berdasarkan kesimpulan dan hasil temuannya, maka Syafaul Anam selaku Kepala SMA Negeri 1 Kedamean, Gresik ini memberikan saran untuk Institusi Sekolah dan untuk penelitian yang akan datang.

Pertama, saran untuk institusi sekolah, yaitu (1) Sekolah harus meningkatkan dan mempertahankan kompetensi profesional para guru disekolah, bisa dengan berbagai metode baik itu seminar, workshop, maupun Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) yang terpantau aktivitas dan output yang dihasilkannya, serta tetap intensif membangun konsep komitmen organisasional para guru yang selalu tinggi, (2) Sekolah secara berkesinambungan berupaya dengan sungguh-sungguh untuk membangun keberadaan iklim organisasional yang efektif dan berorientasi prestasi di lingkungan masing-masing yang mendukung ke arah peningkatan kerja, bisa dimediasi oleh perilaku kerja atau kompetensi profesional untuk meningkatkan kerja guru di lembaga pendidikan masing-masing, (3) Keberadaan sistem kompensasi yang diterima para guru bersertifikat sudah diapresiasi dengan baik, tetapi kepala sekolah sebagai manajer di sekolah tetap mengupayakan untuk selalu memberikan penghargaan bagi guru-guru berprestasi, maupu punishment yang layak sesuai dengan wanprestasi yang dilakukan guru-guru di bawah kepemimpinannya, (4) Berkaitan dengan kompensasi profesional yang dimiliki oleh para guru, pihak sekolah secara berkesimnambungan juga mengupayakan dan mendorong para guru untuk selalu menerapkan inovasi pembelajaran yang efektif dan sesuai dengan kondisi yang dihadapi oleh para peserta didik, termasuk juga pihak kepala sekolah dan wakil kepala sekolah selalu mengupayakan dan guru-guru untuk selalu menggunakan, membuat, dan menerapkan media belajar dalam setiap Proses Belajar Mengajar (PBM) yang mereka lakukan, yang mana inovasi yang dilakukan dapat dengan guru diminta untuk membuat media belajar ataupun mengikutsertakan guru untuk pelatihan – pelatihan yang berhubungan dengan inovasi pembelajaran dan pembuatan serta penggunaan media belajar dan penerapan penggunaan media belajar dalam PBM secara konsisten dievaluasi oleh kepala sekolah secara berkesinambungan, (5) Keberadaan MGMP dikembangkan secara optimal, dan pelaksanaannya didukung penuh oleh lembaga pendidikan maupun instansi Dinas Pendidikan terkait, sebagai sebuah wahana bagi para guru, dalam hal berbagi pengalaman dan wawasan yang berkaitan dengan pengembangan potensi, kompetensi dan profesionalisme para guru, dan (6) Peningkatan kualitas sekolah yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dan lingkungan pendidikan perguruan tinggi dan keberadaan lingkungan kerja, harus ditindaklanjuti oleh peningkatan kemampuan para guru dan stake holder yang ada di lingkungan sekolah untuk menyiapkan generasi-generasi yang siap dalam mengisi pembangunan di masa mendatang.

Kedua, saran untuk penelitian yang akan datang yaitu perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang variabel lain yang berpengaruh pada kinerja guru di luar variabel yang diteliti pada penelitiannya, atau menggunakan model konseptual pada penelitiannya yang dilakukan pada obyek penelitian yang berbeda.


https://untag-sby.ac.id
https://www.untag-sby.ac.id