Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Dosen Fakultas Ekonomi (FE) UNTAG Surabaya melakukan pengabdian masyarakat bagi Kelompok Usaha Batik di Kelurahan Sutorejo Kota Surabaya melalui Program Kemitraan Masyarakat (PKM) dari Kemenristekditi tahun 2017. Menurut ketua tim pengabdian masyarakat Dr. Sumiati, MM, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki peran yang sangat penting dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
''UMKM mampu memperluas lapangan kerja dan memberikan pelayanan ekonomi yang luas pada masyarakat, hal ini juga berperan dalam proses pemerataan dan peningkatan pendapatan masyarakat menuju kesejahteraan, untuk itu pengembangan wirausaha baru perlu di lakukan dengan melibatkan pihak pemerintah maupun swasta,'' ucap Dr. Sumiati kepada warta17agustus.com, Selasa (15/8).
Lebih lanjut pakar Manajemen Strategi dan Ekonomi Koperasi ini menjelaskan, Kota Surabaya merupakan salah satu kota di Jawa Timur yang sangat konsen terhadap pengembangan UMKM dengan membentuk kelompok-kelompok usaha mikro dengan beranggotakan ibu-ibu rumah tangga agar memiliki kegiatan yang produktif dalam meningkatkan kesejahteraan.
''Salah satu kelurahan yang di bentuk sebagai embrio UMKM membuat batik di Kelurahan Dukuh Sutorejo Kecamatan Mulyorejo dengan nama Kelompok Serasi 1 dan Kelompok Serasi 2,'' tambahnya. Dalam melaksanakan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini Dr. Sumiati dibantu dua dosen lainnya, yakni Dr. Siti Mujanah, MBA, Ph.D dan Dra. Yuliar Kartika, MM serta melibatkan mahasiswa.
Sementara itu, Dr. Mujanah mengungkapkan, sebelum kegiatan ini dilakukan Kelompok Usaha Batik di Kelurahan Sutorejo Kota Surabaya selalu membatik dengan peralatan secara bergantian, karena belum mempunyai peralatan sendiri dan memiliki keinginan yang kuat untuk bisa membatik dan menggunakannya sebagai kegiatan ekonomi yang produktif. Selain itu, para anggota juga masih belajar sehingga masih minimnya skill terutama dalam membuat desain dan memadukan warna.
''Untuk itulah PKM ini dilakukan dengan memberikan pelatihan-pelatihan di bidang membatik dengan corak dan pewarnaan yang akan menjadi ciri khas tersendiri sebagai icon batik yang akan di produksi Kelompok Serasi tersebut,'' kata dia.
Disamping itu, Dr. Mujanah menyebutkan pelatihan di bidang manajemen juga diberikan untuk mempersiapkan Kelompok Serasi sebagai UMKM yang mampu berwirausaha dengan produk yang laku di jual dan mengelola usaha dengan tepat sehingga harus memiliki pengetahuan di bidang manajemen terutama manajemen usaha, pemasaran dan mengelola keuangan.
''Rencana kegiatan selanjutnya yang belum dilakukan adalah saat ini lagi menunggu hasil desain batik yang di harapkan menjadi desain yang bagus sebagai Icon UKM Batik Sutorejo, Kota Surabaya dan mampu didaftarkan dalam hak paten,'' ujar dosen yang pakar dibidang Manajemen SDM dan Kewirausahaan itu.
Selain itu, monitoring dan pendampingan juga akan dilakukan guna mengetahui dan memberikan konsultasi tentang peningkatan kualitas produksi batik, memasarkan produk dan peningkatan keuntungan usaha.