Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Tiga dosen Fakultas Psikologi (FPsi) UNTAG Surabaya mengikuti 31st Internasional Congress of Psychology (ICP) pada tanggal 24-29 Juli 2016 di Yokohama, Jepang. Tiga dosen tersebut, adalah Dr. Andik Matulessy, M.Si, Psikolog, Dr. IGAA. Noviekayati, M.Si, Psikolog, Niken Titi Pratitis, S.Psi, M.Si, Psikolog.
Tema 31st Internasional Congress of Psychology (ICP) 2016 di Jepang adalah Diversity in Harmony: Insights from Psychology. Keragaman di dunia dapat dilihat sebagai masalah dan manfaat. Sebagai contoh, ada keragaman terkait dengan etnis dan budaya, atribut fisik dan status kesehatan. Ada juga perbedaan di antara berbagai domain dari bidang psikologi. Harmony yang berarti ‘bersama, kesepakatan, kerukunan, dan hidup bersama. Konsep hidup bersama merupakan bagian konstituen beragam yang saling berdampingan dan akhirnya melatarbelakangi ICP 2016.
“Penelitian yang kami presentasikan terkait psikologi politik (Dr. Andik Matulessy, M.Si), agresifitas (Dr. IGAA. Noviekayati, M.Si), dan saya sendiri tentang kreativitas,” kata Niken S.Psi, M.Si, saat dikonfirmasi warta17agustus.com di kantornya, Senin (15/8/2016).
ICP 2016 juga berfokus pada berbagai aspek termasuk pikiran, jiwa, hati, emosi, kesadaran, perasaan, dan kasih sayang. Dengan kata lain, secara tradisional ICP 2016 mengambil pendekatan holistik untuk mewakili pikiran manusia, juga menegaskan bahwa semua aspek tersebut sangat saling berhubungan dan tidak dapat dengan mudah dipisahkan.
“Kegiatan yang diikuti 14 negara lebih ini juga banyak membahas persoalan tentang kesejahteraan kesehatan mental psikologi, gender, perbedaan, LGBT. Ada sekitar 30 tema lebih yang ditawarkan,” ungkapnya.
Lebih lanjut Niken S.Psi, M.Si mengatakan, UNTAG Surabaya sudah harus berani mengikuti kegiatan-kegiatan yang berskala internasional untuk meningkatkan kemampaun dan prestasi diri, baik dosen maupun mahasiswa. Menurutnya, dengan mengikuti konferensi internasional menjadi salah satu sarana untuk mempublikasikan hasil penelitian, sehingga bisa dikenal banyak orang di dunia.
“Kita juga harus berani mengadakan event-event internasional, dengan kita mengundang mereka maka semua akan ikut terlibat. Kegiatan internasional merupakan salah cara agar UNTAG Surabaya bisa dan mampu go internasional, dan memujudkan world class university,” pungkasnya.