Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Dr. Wardah IR.,MP.,MM, Dosen Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Surabaya kembali menerima hibah dari penelitiannya (20/01/2015), objek penelitian “ Penggunaan Pakan Fungsional Immunostimulan dan Penurunan Kolesterol Berbasis Serbuk Daun Seligi Guna Mengatasi Kendala Ketergantungan Pakan dan Tingginya Mortalitas Pada Puyuh “, kategori “ Penelitian Strategis Nasional (PST) ”.
Setiap tahunnya Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (DIKTI) menyelenggarakan kewajiban penelitian seperti yang tertera pada Undang- Undang No. 20 Pasal 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Dr. Wardah IR.,MP.,MM menjelaskan tentang objek penelitian adalah yang pertama Karena Telor puyuh tinggi akan kolesterol bahkan bisa disebut tertinggi kolesterolnya. Sehingga orang jarang mengonsumsi telor puyuh terutama orang-orang yang beresiko terhadap penyakit regenerative termasuk darah tinggi, sakit jantung dan lain-lain. Mereka jarang mengonsumsi telor puyuh karena kandungan dalam telor puyuh tinggi akan keresterol sehinga saya ingin menurunkan kadar keresterol dalam telor puyuh dan membuat prodak baru yaitu puyuh yang rendah akan kolesterol. Alasan yang ke dua yaitu Mortalitas kaitannya dengan kematian, kenapa? karna pada umumnya puyuh tidak tahan terhadap beberapa jenis penyakit begitu terkena serangan penyakit maka beberapa akan mati bahkan bisa jadi mati semua, sehingga imunitas puyuh harus di tingatkan. Dalam penelitian ini ada pakan serbuk daun seligi (tanaman obat asli Indonesia) yang bermanfaat ganda yaitu bisa meningkatkan imunitas/menangkal penyakit dan juga bisa menurunkan kolesterol.
“ Cara penelitian ini adalah dengan membuat beberapa formula atau perlakuan terhadap daun seligi untuk mencari yang paling efektif. Setelah menemukan formula maka akan saya pergunanakan atau campurkan pada pakan, sedangkan untuk puyuh sendiri saya akan meneliti seberapa mampu puyuh mengonsumsi serat daun seligi, ” tambah beliau.
Dr. Wardah IR.,MP.,MM menunjuk Kabupaten Blitar sebagai tempat penelitiannya selama 1 tahun, yang akan dimulai pada bulan April 2015 dengan rangkaian 5 bulan dalam lab dan selebihnya di kandang.
“ Saran untuk mahasiswa yang mengikuti Program Keativitas Mahasiswa (PKM) agar bisa diterima DIKTI maka harus pejari betul-betul pedoman yang dikeluarkan oleh DIKTI lalu di sesuaikan dengan proposal yang akan dibuat. Dengan lebih banyak mempelajari pedoman maka peluang untuk lolos akan semakin besar,” kata Wardah.