Efisiensi Kreatifitas Kemasan Produk Mengamankan Pengusaha Local Terhadap Persaingan Bebas MEA 2015

  • 05 Februari 2015
  • REDAKSI
  • 5880

Menurut Bapak Dr. H. Riyadi Nugroho. MM (WADEK Fak. Ekonomi) Untag Surabaya Pengusaha SPBU local tidak perlu khawatir dengan masuknya prodak bahan bakar dari warga asing,  justru SPBU bisa belajar dengan melakukan bentuk efisiensi sehingga harga pokok produknya bisa lebih rendah dari pada app sebelumnya. Bisa melalui dari imput dan proses yang tetap tidak menghilangkan segi kualitas. Seperti misalnya jalur distribusi pada pengadaan barang import di persempit yang nantinya akan berpengaruh terhadap harga pokok yang murah. (04/01/2015)

Perdagangan pasar bebas akan menghadirkan banyak produk luar yang memungkinkan akan menjamur di tanah air, hal ini menurut Radio Suara Surabaya (04/01/2015) dalam diskusinya dengan beberapa masyarakat jam 07.00 tadi membuat sejumlah pengusaha SPBU di Indonesia bahkan pengusaha retail bahan bakar minyak merasa terancam, dengan adanya SPBU asing yang akan didirikan di beberapa daerah di Indonesia.

“ Terkait dengan masuknya produk asing ke Indonesia sebetulnya tanggapan pemikirannya sederhana, yaitu dalam rangka untuk meramaikan pasar dan meningkatkan daya saing kita, dengan adanya produk asing masuk ke pasaran kita, mau tidak mau muncullah hukum pasar bahwa siapa yang bisa memberikan kualitas terbaik maka dia akan di dekati oleh para konsumen. Jika kita bicara tentang sebuah hasil produk yang dipasaran, bahwa bisa dilihat saat ini sudah tidak ada lagi pasar yang didominasi oleh satu atau dua produk saja, bahkan bisa lebih. Dari sini memang kesempatan aksesnya harus berkeadilan dan bermanfaat ”. Tutur WADEK Fak. Ekonomi ini.

“ Masuknya SPBU asing dengan kemungkinan harga yang lebih murah, sebetulnya tidak perlu ada kekwatiran SPBU local yang berfikiran akan mengalami penurunan harga jual di Negara sendiri. Perlu adanya perbaikan dari pihak pengelolah pertamina, seperti pada kualitas, penghematan biaya, dan termasuk meminimalisir jalur distribusi pada pengambilan minyak mentah kepada distribusinya secara langsung, dengan demikian harga sedikit tertekan, tinggal melakukan perbaikan yang lain, termasuk dalam prosesingnya sehingga hasilnyapun bisa lebih murah “  Ulasnya

Dr. H. Riyadi Nugroho. M juga menjelaskan Yang menarik dalam era persaingan pasar pada MEA 2015, bahwa keberhasilan dalam sebuah hasil kerja ditentukan oleh kreatifitas para pengusaha di lingkungan kerja, seperti yang sudah ada di SPBU saat ini bahwa tidak hanya terjual pompa bensin yang terbatas namun juga tersediannya lahan parkir yang luas sehingga memudahkan parkir kendaraan konsumen yang aman dan nyaman, tersedianya cek pompa, servis ban, atau tempat cuci motor, tempat beribadah (mushola) bahkan kantinpun tersedia, hal Ini sebetulnya merupakan kemasan daya tarik yang menambah minat para konsumen selain harga yang menarik. Ini tugas marketing. Yaitu menambah kreatifitas pada kemasan produk. Maka konsumenpun jika ke SPBU tidak hanya terpenuhi kebutuhan primernya tapi juga bisa terpenuhi kebutuhan lainnya.

Dalam suatu kegiatan, pasti di butuhkan evaluasi, yang fungsinnya bukan hanya mencari kesalahan tapi untuk meningkatkan nilai daya saing terhadap prodak itu sendiri. Misalkan lakukan sebuah survey dari supervisor unit atau managernya untuk menyebarkan sebuah angket terhadap kepuasan konsumen dengan pelayanan yang sudah ada. Dengan tingkatkan dan perbaikan terus menerus, maka masyarakatpun akan tetap mengkonsumsi prodak local bahkan bisa menambah konsumen baru. Tutupnya.

Dengan demikian pemerintah disini perlu pemantauan dan proteksifitas maksimal terhadap perdangan pasar bebas yang sudah mulai berjalan di Indonesia agar pengusaha local merasa terlindungi dan mempunyai peluang bisnis yang makin berkembang. (linda)


https://untag-sby.ac.id
https://www.untag-sby.ac.id

REDAKSI