Efisiensi Rumah Tinggal Landed House dengan Konsep Apartemen

  • 27 November 2017
  • 5847

Tingkat ketersediaan lahan di kota besar di Indonesia membuat harga hunian menjadi mahal. Menurut Dosen Teknik Arsitektur UNTAG Surabaya Ir. Uniek Praptiningrum.W.,MM, meningkatnya harga tanah dan rumah membuat generasi muda yang ingin tinggal di rumah tapak (landed house) semakin sulit.

Kepada warta17agustus.com Praptiningrum mengatakan pada umumnya masyarakat lebih suka rumah tinggal landed house dibandingkan dengan tinggal di apartemen. Akan  tetapi, generasi muda sekarang takut membangun rumah dan lebih memilih membeli apartemen dengan alasan lahan yang sempit dan biaya terbatas.  

“Permasalan tersebut sebenarnya bisa diatasi dengan membangun rumah tinggal landed house yang disesuaikan budget dan lahan yang kita miliki. Dengan cara menggabungkan konsep rumah tapak dengan konsep apartemen,” ucapnya.

Pada umumnya, jelas dia, rumah tinggal landed house satu ruangnya hanya memiliki satu fungsi, akan tetapi dengan konsep apartemen satu ruang bisa multifungsi. Contonya, ruang modern pantry dengan perabotan yang berfungsi sebagai dapur, ruang makan dan ruang keluarga.

“Rumah tinggal landed house dengan konsep apartemen selain menghemat lahan tentu juga akan mengurangi pengeluaran. Untuk merencanakan desain rumah tinggal landed house dengan konsep apartemen terlebih dahulu berkonsultasilah dengan arsitek, agar bisa membuat desain ruang yang bisa memenuhi kebutuhan aktivitas di rumah (memprioritaskan ruangan), memenuhi standar kenyamanan, mudah dirawat dan ketika ditinggal berpergian tidak menjadi beban (praktis),” tambah  Praptiningrum.

Lebih lanjut dia mengungkapkan, dengan membangun rumah yang manusiawi dalam artian memenuhi standar kenyamanan, keamanan, keindahan akan membuat penghuni rumah merasa nyaman dirumah.

“Semoga generasi muda bisa mendapat wawasan dan bisa memanfaatkan ruang untuk bisa menjadi multifungsi,” tutupnya.


https://untag-sby.ac.id
https://www.untag-sby.ac.id