Eksistensi Bangsa Indonesia Tidak Lepas Dari Peran Seorang Guru

  • 28 November 2016
  • 5837

SMP 17 Agustus 1945 Surabaya memperingati hari guru nasional dengan melaksanakan upacara Bendera Merah Putih. Upacara yang bertempat di lapangan SMP 17 Agustus 1945 Surabaya itu terselenggara pada hari Jum’at (25/11/2016) dengan inspektur upacara Ketua YPTA Surabaya, Drs. Ec. Mangapul Silalahi, MM.

Drs. Silalahi saat amanat upacara mengajak kepada seluruh guru SMP 17 Agustus 1945 Surabaya untuk kembali merenungkan tugas-tugas dan kewenangannya. Hari guru nasional merupakan bentuk apresiasi negara kepada jasa para guru didalam mencerdaskan dan mendidik anak bangsa.

“Tahun ini adalah tahun kedua secara resmi sebagai hari guru nasional. Eksistensi bangsa kita tidak lepas dari jasa pada zaman dulu yang kemudian dilanjutkan guru sekarang,” kata Drs. Silalahi diawal amanatnya.

Tanggung jawab guru sekarang dengan guru zaman dahulu sangat berbeda jauh. Menurut Drs. Silalahi, guru zaman dahulu cukup pintar mengajar, tetapi dengan perkembangan zaman seorang guru dituntut tidak hanya sekedar pintar melainkan bisa menjadi teman bagi siswa, sahabat, dan motivator.

“Tidak semua guru bisa melakukannya, tetapi mau tidak mau harus berusaha, dan guru juga harus menjadi motivator. Dalam mencerdaskan kehidupan bangsa tidak hanya cerdas perihal ilmu, cerdas spiritual dan emosional juga sangat diperlukan,” tambahnya.

Menjadi seorang pendidik, jelas Drs. Silalahi tidaklah gampang, apalagi pendidik sekarang dituntut menjadi pendidik professional yang benar-benar memahami peserta didik.  Pendidik menjadi pembentuk generasi yang menentukan nasib bangsa yang akan datang.

“Mari bapak ibu guru sekalian menempatkan diri dalam melaksanakan tugas dan kewajiban bukan atas dasar paksaan, melainkan dengan ketulusan, optimis dan melakukan yang terbaik dalam mendidik. Sehingga apa yang dikerjakan sesuai dengan harapan,” ujarnya.


https://untag-sby.ac.id
https://www.untag-sby.ac.id