Formulasi Dan Pembuatan Pakan Puyuh Menuju Kemandirian Di Kabupaten Blitar

  • 16 Oktober 2015
  • 5737

Dr. Wardah IR.,MP.,MM, dosen Fakultas Ekonomi (FE) UNTAG Surabaya melakukan pemberdayaan masyarakat  melalui program Iptek Bagi Masyarakat (IbM) Formulasi Dan Pembuatan Pakan Puyuh Menuju Kemandirian Peternak Di Desa Sumberingin Kecamatan Sanan Kulon Kabupaten Blitar.

Wardah menjelaskan kepada warta17agustus.com bahwa Desa Sumberingin Kecamatan Sanan Kulon Kabupaten Blitar Jawa Timur merupakan salah satu desa yang menjadi sentra unggas, bukan saja ayam potong, ayam petelur, bebek, burung puyuh bahkan juga sentra usaha kolam ikan air tawar. Potensi peternakan yang begitu besar ini memancing munculnya sindikat yang menguasai tata niaga pakan pabrikan (konsentrat). Para sindikat dengan mudahnya mempermainkan peternak dalam hal harga pakan dan ketersediaannya. “Kenyataan lain ditemui beredarnya konsentrat berkualitas rendah di pasaran yang sulit untuk diketahui oleh peternak. Kondisi-kondisi ini pada akhirnya sering membuat peternak mengalami kerugian terus menerus,” kata Wardah.

Selama tim IbM melakukan observasi lapangan secara mendalam dapat disimpulkan bahwa, peternak sebenarnya tidak perlu mengalami permasalahan ini karena Kabupaten Blitar dan sekitarnya merupakan penghasil bahan baku pakan ternak yang potensial seperti umbi-umbian, kacang-kacangan, ampas tahu, bungkil kedelai, molases bahkan bekecot/siput. “Namun, yang menjadi masalah adalah peternak belum mengetahui dan terampil bagaimana memformulasikan dan membuat pakan ternak yang baik  dan sesuai kebutuhan,” imbuhnya.

Hasil alih teknologi oleh Ditjen Dikti melalui tim IbM kepada kelompok  peternak puyuh “Mandiri” sebagai mitra menjadi solusi yang sangat penting menuju kemandirian pakan ternak yang menjadi permasalahan mitra. Penguasaan iptek formulasi dan pembuatan pakan ternak yang berkualitas merupakan dambaan anggota kelompok peternak. Bentuk alih teknologi dari tim IbM kepada peternak berupa pelatihan formulasi pakan, pembuatan pakan, operasionalisasi dan perawatan mesin produksi pakan, serta pelatihan kewirausahaan. “Disamping itu, bermanfaat untuk peternak karena bahan baku berasal dari daerah setempat dengan harga jauh lebih murah yang pada gilirannya dapat meningkatkan keuntungan peternak,” papar Wardah.

Manfaat lain, lanjut dia, yang diperoleh peternak adalah penurunan tingkat mortalitas puyuh karena pakan yang diformulasikan dan diproduksi bukan hanya sebagai sumber nutrisi tetapi juga berfungsi meningkatkan imunitas puyuh terhadap paparan stress dan serangan penyakit. “Persentase angka kematian yang tinggi sekitar 40-50 % sering dialami oleh peternak  di Desa  Sumberingin,” pungkasnya.

Adapun luaran dari IbM dosen Fakultas Ekonomi ini adalah (1) produk pangan fungsional yang mengandung nutrisi sesuai kebutuhan, relatif murah, dapat meningkatkan imunitas ternak serta dapat diproduksi secara berkelanjutan oleh kelompok peternak mandiri dan (2) mesin produksi pakan ternak yang ergonomis, relatif murah, fungsional, tepat guna, dan mudah dioperasikan dapat dimiliki peternak untuk memproduksi pakan fungsional untuk puyuh.


https://untag-sby.ac.id
https://www.untag-sby.ac.id