Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Dua organisasi kemahasiswaan UNTAG Surabaya, yaitu Badan Esksekutif Mahasiswa (BEM) bersama Unit Kegiatan Mahasiswa Kerohanian Islam (UKMKI) adakan Forum Group Discussion Peduli Rohingya dengan tema “Dari Kampus Merah Putih Untukmu Rohingya”. Diskusi yang digelar pada Selasa, (19/09/2017) tersebut bertempat di Plasa Prolamasi.
Adanya kejadian rohingya pastinya membuat hati teriris, bagaimana tidak mereka dibantai dengan cara yang menyedihkan, kekejaman yang luarbiasa. Sebagai Mahasiswa yaitu agent of change yang harus membuka kepekaan terhadap masyarakat yang membutuhkan
Ketua UKMKI UNTAG Surabaya, Muhammad Ganda Abdi Wibowo mengatakan bahwa semua sudah sama-sama tahu bagaimana pembantaian yang terjadi saat ini di sana, khususnya pada etnis Rohingya sangat tidak manusiawi. Tugas sebagai mahasiswa setidaknya harus mengadakan kegiatan-kegiatan yang bisa mengedukasi mahasiswa.
“Sebagai mahasiswa kita minimal bisa memberikan pendapat apa yang terjadi diluar sana dan sebagai sesama manusia kita harus menumbuhkan rasa sosial kita,” ucapnya.
Sementara itu, Priseden BEM UNTAG Surabaya Shandy Kembara Patria Dewata menyebutkan tujuan adanya acara tersebut digelar. Diantaranya doa bersama hingga wacana penggalangan dana sebagai wujud solidaritas UNTAG Surabaya terhadap etnis Rohingya.
“Kita inginkan dengan FGD ini nantinya bisa memberikan dampak lebih untuk sodara kita minimal ada solidaritas UNTAG Surabaya dalam bentuk entah itu penyaluran dana ataupun kita coba viralkan di media sosial,” ungkapnya.
Mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi ini menambahkan, di era milenial seperti sekarang ini banyak hal yang bisa dilakukan untuk menyikapi suatu peristiwa, tidak hanya dalam bentuk fisik namun juga bisa di dalam sosial media.
“Kita dalam bentuk kemanusiaan tidak tinggal diam dan kita memang ikut tergerak. Acara ini positif semoga bisa memberikan dampak positif juga,” tegasnya.
Di waktu yang sama wakil rektor 1 UNTAG Surabaya Dr. Andik Matulessy, MSi, yang juga merupakan salah satu narasumber Forum Group Discussion mengatakan, walaupun acara sederhana yang terpenting adalah adanya sebuah pemahaman tentang kasus-kasus yang up to date di dunia saat ini.
“Kepedualian menjadi hal yang sangat penting karena jika kita tidak peduli maka akan semakin banyak orang-orang yang tidak pedulli terhadap kesengsaraan dalam hal kekerasan-kekerasan yang terjadi pada negara lain,” terangnya pada peserta FGD
Dosen Fakultas Psikologi ini berharap walaupun acara kecil tetapi dapat memberikan manfaat besar. “Semoga diskusi ini tidak sampai ini saja tapi ada kegiatan-kegiatan lain yang arahnya itu dapat memberikan bantuan kepada rekan-rekan kita yang terkena kekerasan,” pungkasnya.
Redaksi yang malang melintang di bidang jurnalisme