Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Kuliah Kerja Nyata (KKN) UNTAG Surabaya kelompok 9 desa Kampungbaru Plandaan, Jombang selenggarakan penyuluhan makanan bergizi bertema “Golden Age Dan Peranan Penting Orang Tua Pada Masa Tersebut” di balai desa Kampungbaru(22/1/2017).
Penyuluhan makanan bergizi untuk memberikan pengetahuan tentang gizi seimbang, meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan dengan memulai pengaturan gizi dan olahraga dan membantu meningkatkan derajat kesehatan warga desa Kampungbaru.
Maya Amelia Zahra anggota kelompok 9 devisi Pendidikan dan kesehatan menjelaskan kegiatan penyuluhan makanan bergizi menjadi salah satu program kerja KKN kelompok 9 di Kampungbaru dengan narasumber Bidan desa Kampungbaru. Kegiatan penyuluhan sebagai sosialisasi pada masyarakat dalam rangaka mengedukasi masyarakat tentang segala yang berhubungan dengan gizi dan kesehatan serta peranan penting orang tua dalam masa pertumbuhan balita.
Dalam penyuluhan makanan bergizi narasumber menjelaskan pentingnya fase golden age dan peran orang tua sangat dibutuhkan. Kesuksesan tumbuh kembang anak pada fase golden age sangat bergantung pada pola asuh, tempat tinggal dan lingkungan sekitar. Sehingga orangtua perlu menggali, mendorong, dan membantu mengembangkan potensi anak usia dini dengan pengetahuan sejak dini terutama mengenai gizi. Gizi merupakan suatu zat yang berguna dan dibutuhkan oleh tubuh untuk pertumbuhan dan perkembangan. Gizi yang baik adalah salah satu unsur penting untuk mewujudkan generasi yang berkualitas. Sedangkan kurang gizi pada anak akan mengakibatkan efek yang berkelanjutan diantaranya pertumbuhan badan terhambat, perkembangan kecerdasan terganggu dan rentan terhadap penyakit.
“ Selain menjelaskan pengertian gizi, kami juga menjelaskan tentang kandungan zat gizi yang diperlukan oleh balita dan makanan yang tepat bagi balita,”jelas Maya.
“ KKN UNTAG Surabaya Kelompok 9 dengan kegiatan penyuluhan makanan bergizi mampu meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat Kampungbaru mengenai gizi seimbang, masyarakat lebih peduli akan pentingnya menjaga kesehatan dan memberikan pemahaman cara mengasuh balita untuk mendapat asupan gizi yang baik, sehingga tidak ada balita di bawah garis merah (BGM)”tutupnya.