Hanny Chandra Pratama mahasiswa Teknik Arsitekur UNTAG Surabaya menjadi pemenang favorit Kompetisi Nasional Tugas Akhir (KTA) XIII ITS 2016. Karya Hanny yang berjudul ‘Vertical Farming Agroteknologi Padi Intensif’ mendapat likes terbanyak di web www.events-arch-its.org.
Peserta Kompetisi Nasional Tugas Akhir XIII 2016 adalah mahasiswa Jurusan Arsitektur yang telah menempuh Tugas Akhir, dan karya Tugas Akhir yang telah disidangkan atau diuji pada kurun waktu tahun ajaran 2015/2016 dan mendapatkan nilai minimal AB atau diatas B.
Hanny mahasiswa Arsitektur 2012 ini tertarik mengikuti kompetisi yang diikuti oleh 28 universitas dari berbagai kota dan provinsi di Indonesia itu, karena dia ingin membawa nama UNTAG Surabaya dikancah nasional. Menurutnya, di Surabaya sendiri Arsitektur UNTAG Surabaya termasuk bagus.
“Pengumuman pemenang pada Sabtu kemarin (3/9). Saya menang berkat dukungan dari teman-teman mahasiswa dan dosen UNTAG Surabaya dengan jumlah likes 300,” kata Hanny saat dikonfirmasi warta17agustus.com, Rabu (7/9). Pemenang favorit berhak atas hadiah uang tunai Rp. 500.000,- dan Buku KTA.
Mahasiswa yang berdomisili di Pondok Sidokare Asri, Sidoarjo ini menjelaskan secara singkat Tugas Akhirnya, yaitu ‘Vertical Farming Agroteknologi Padi Intensif’. Pertanian di Indonesia terutama padi belum bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri, padahal dulunya mampu menjadi negara yang kuat dalam bidang pertanian.
“Dulu bisa mandiri, swasembada pangan, bahkan diekspor ke ASEAN dan negara-negara lainnya. Kenapa sekarang tidak, malah kita harus impor,” tambahnya.
Sebenarnya Indonesia, jelas Hanny, mempunyai potensi yang besar untuk meningkatkan hasil pertanian. Dia juga menjelaskan kenapa pertanian Indonesia sulit berkembang seperti negara-negara maju, karena negara yang mendapat julukan sebagai negara agraris ini masih menerapkan sistem horizontal.
“Negara maju sudah menerapkan sistem vertical dengan menggunakan teknilogi. Sebenarnya iklim di Indonesia mendukung, suhunya juga, seharusnya bisa dimanfaatkan, sehingga bisa swasembada pangan,” katanya.
Hanny berpesan kepada mahasiswa, terutama yang sudah mengambil TA agar targetnya tidak hanya sekedar lulus, harus bisa mendapat reward yang lebih lagi. “Harus bisa memajukan Arsitektur UNTAG Surabaya, bersaing tingkat nasional bahkan internasional,” tutup Hanny.