Hibah IbM Untuk Perajin Handicraft Perca dan Bordir KSM KESRA Kelurahan Kedurus Surabaya

  • 08 Juli 2015
  • 5828

Dra. Sri Andayani, MM dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Untag Surabaya mendapatkan hibah Iptek Bagi Masyarakat (IbM) Perajin Handicraft Perca dan Bordir  KSM KESRA Kelurahan Kedurus  Kota Surabaya. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat.

Industri kerajinan tangan di Kota Surabaya, kini  tumbuh 7%-10% dalam dua tahun terakhir. Selama  tahun 2013 transaksi penjualan barang  Industri sekitar Rp15 miliar.  Salah satu UKM yang bergerak di bidang kerajinan Handicraft di Surabaya adalah KSM Kedurus Sejahtera (Kesra). KSM ini bergerak dibidang pengolahan limbah kain perca yang dipadu dengan berbagai macam kain untuk dibuat berbagai handicraft. “ Anggota KSM,sebanyak 21 orang. Pemasaran produknya juga masih sangat terbatas di wilayah Gerbang Kertasusila,” kata Sri Andayani ketua IbM.

Permasalahannya, lanjut Sri Andayani, bila ada pesanan dalam jumlah besar, mengalami kendala seperti keterbatasan alat potong kain, masih manual sehingga hasilnya kurang presisi, keterbatasan meja potong, dan peralatan ukur. “ Hasil  penjahitan lipitan pinggiran tas kurang bagus kualitasnya, karena hanya menggunakan mesin jahit biasa,” Imbuh Sri Andayani saat dikonfirmasi warta17agustus di FISIP, Senin (7/7/2015).

Untuk mengatasi permasalahan tersebut Sri Andari bersama timnya, yaitu Dra. Indah Murti, M.Si dan Dr. Ir.H.Sajiyo,M.Kes memberikan solusi dengan cara: (1) Pengadaan Mesin pemotong Kain, Rotari cutter  sehingga memudahkan para perajin untuk memotong kain dalam jumlah banyak dan presisi, (2) Pengadaan Meja Cutting Mat supaya mudah dalam  memotong kain dan tepat meternya, (3) Pengadaan peralatan mesin Walkingfoot, untuk melipat pinggiran tas yang pakai kawat, fungsinya seperti pembuatan tas mirip tas  Fabrikasi, halus, dan rata, (4) Untuk mengatasi masalah peningkatan keterampilan penggunaan alat, pengusul bersama Mitra sepakat mengadakan pelatihan ketrampilan menggunakan alat dan mesin dengan metode Learning By Doing, (5) Untuk mengatasi kelemahan pengelolaan usaha, pengusul IbM mengadakan Pelatihan  dan  Pendampingan Pengelolaan Usaha, dan Pembukuan, (6) Untuk meningkatkan pemasaran, pengusul IbM membantu Proses Pemasaran dengan cara: Pelatihan Teknik dan Strategi Pemasaran-Pembuatan Media Pemasaran,Brosur, Baner 

Kegiatan IbM tersebut diharapkan mampu membantu kelompok usaha kecil terutama pengembang ekonomi kreatif seperti handicraft dari kain perca limbah penjahit Surabaya untuk tumbuh. “ Selain itu, untuk menjaga lingkungan hidup dan mengembangkan ekonomi kreatif di Surabaya,” tutup Sri Andayani.


https://untag-sby.ac.id
https://www.untag-sby.ac.id