Indonesia kehilangan Bapak Teknologi Dunia, Generasi Muda Diharapkan Mampu Melanjutkan Jejaknya

  • 12 September 2019
  • YRS
  • 6022

Rabu, 11 September 2019, Indonesia telah kehilangan Bapak Teknologi kelas dunia, Prof. Dr. Ing. Bacharuddin Jusuf Habibie, FREng, atau Presiden ke - 3 Republik Indonesia. Sebelumnya BJ Habibie dirawat di ruang Cerebro Intensive Care Unit (CICU) Paviliun Kartika RSPAD sejak 1 September 2019 yang ditangani oleh tim dokter spesialis dengan berbagai bidang keahlian, seperti jantung, penyakit dalam, dan ginjal.

Saat ini masyarakat Indonesia tengah berduka atas wafatnya tokoh yang sangat disegani itu, berbagai ucapan belasungkawa datang, termasuk dari Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara. Dia menyampaikan duka cita atas meninggalnya BJ Habibie. Menkominfo mengajak masyarakat semuanya untuk mendoakan beliau.

‘’Innalillahi wainnailaihi rojiun, kita kehilangan negarawan besar Indonesia yang juga Bapak Teknologi kelas dunia. Semoga generasi muda kita bisa meneruskan cita - cita almarhum di bidang kedirgantaraan Indonesia,’’ ucap Rudiantara, (11/9/2019).

Pada kesempatan tersebut, Menkominfo mengajak masyarakat semuanya untuk sama - sama mendoakan BJ Habibie agar husnul khotimah. Tak lupa juga membacakan surat Al-Fatihah bagi almarhum.

BJ Habibie wafat di usia 83 tahun. Presiden ke - 3 Indonesia ini dikenal sebagai sosok berotak cemerlang dan berkontribusi besar dalam dunia Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) di Tanah Air. Hingga kini Julukan ‘’Bapak Teknologi Indonesia’’ disandangkan kepada Alumnus Universitas Teknologi Rhein Westfalen Aachen, Jerman tersebut.

Pria yang juga menjabat posisi Menteri Riset dan Teknologi pada periode 29 Maret 1978 - 16 Maret 1998 tersebut sempat menorehkan sejumlah karya besar yang diakui oleh dunia. Yang pertama adalah pencapaiannya membidani kelahiran N-250 Gatotkaca, pesawat pertama Indonesia yang melakukan penerbangan perdana pada tanggal 10 Agustus 1995.

Pesawat N-250, dengan penggunaan huruf ‘’N’’ memiliki makna nusantara, adalah pesawat sipil yang dirancang oleh IPTN yang sekarang dikenal dengan PT Dirgantara Indonesia, PT DI, Indonesia Aerospac.

Selain itu, karya besar dari mendiang BJ Habibie adalah Teori Crack Propagation, sebuah solusi untuk mendeteksi rambatan kerusakan konstruksi pada badan pesawat. Keahliannya menghitung crack propagation on random sampai ke atom - atom pesawat terbang memunculkan julukan BJ Habibie yang lain yakni Mr. Crack.

Kiprah BJ Habibie di dunia teknologi kian nyata lewat rancangan DO - 31, pesawat transportasi berbaling - baling tetap pertama yang mampu tinggal landas dan mendarat secara vertikal. Rancangan itu dibeli oleh Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA)

Selamat jalan BJ Habibie, semoga generasi muda Indonesia mampu mengikuti jejakmu.

Sumber : https://inet.detik.com/cyberlife/d-4702484/bj-habibie-meninggal-menkominfo-indonesia-kehilangan-bapak-teknologi

 


https://untag-sby.ac.id
https://www.untag-sby.ac.id

Y. RAKA S.

Reporter