Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Mahasiswa KKN Non Reguler UNTAG Surabaya di Kelurahan Menur Pumpungan, Surabaya, membuatkan IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) yaitu salah satu cara pengolahan dan pemanfaatan air sisa dari pembuangan kegiatan warga yang berbentuk alat. Kegiatan pada tanggal 10 -11 November 2018 sebelum pembukaan KKN secara resmi (24/11) tersebut merupakan dedikasi terhadap warga supaya tahu air sisa atau limbah tersebut masih bisa digunakan.
Ratna Kumalasari, salah satu mahasiswi dari kelompok KKN mengatakan, sangat disayangkan apibila hasil sisa air wudhu dari warga hanya terbuang percuma. Padahal air sisa tersebut masih bisa dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan lain lagi yang lebih bernilai.
‘’Setelah survey kemarin kita melihat kekurangan dari desa tersebut adalah kurangnya pengolahan air limbah, mungkin karena lahannya yang sempit. Sasaran kita pembuatan IPAL ini adalah sisa air wudhu yang digunakan warga, karena kalau kita memakai air got sangat tidak memungkingkan,’’ ujarnya.
Kemudian, anggota dari divisi TTG itu juga menjelaskan, Limbah tersebut berasal dari Mushola Nurul Karina, RW 01 Menur Pumpungan.
‘’Cara kerja dari IPAL itu sendiri adalah dengan menampung limbah air wudhu yang kemudian di saring melewati 2 tahap, kemudian air hasil saringan siap digunakan kembali. Beberapa pemanfaatan hasil limbah air itu bisa digunakan untuk penyiraman tumbuhan yang ada dipekarangan sampai bisa untuk air minum,’’ paparnya saat ditemui warta17agustus.com (26/11)
Sementara itu, salah satu anggota lainnya, Fariz Halim mengatakan, bahwa pembuatan IPAL ini juga merupakan bentuk support dari kelompok KKN UNTAG Surabaya untuk membantu Kelurahan Menur Pumpungan, Surabaya yang akan mengikuti Lomba Green and Clean.
‘’Semoga IPAL yang kami buat ini bisa sangat bermanfaat bagi warga sekitar untuk bisa lebih baik lagi. Saya berharap juga IPAL ini akan tetap dijaga dan dirawat oleh warga sampai warga itu sendiri bisa membuat IPAL-IPAL yang lebih banyak,’’ tutup Fariz. (Arif)