Isu Pokok Pembangunan RISTEK Dan DIKTI Pada Perguruan Tinggi

  • 01 April 2016
  • 5753

Ceramah Ilmiah Kebijakan Sistem Pembelajaran Pada Perguruan Tinggi yang diselenggarakan UNTAG Surabaya mengundang Direktur Pembelajaran Kemenristekdikti RI, Dr. Ir. Paristiyanti, M.P. Kegiatan yang dilaksanakan di Gedung Graha Wiyata lantai 9 itu diikuti oleh seluruh dosen, Rabu (30/3/2016).

Dr. Ir. Paristiyanti saat memberikan ceramah ilmiahnya membahas tentang Isu Pokok Pembangunan RISTEK dan DIKTI. Menurut dia ada lima tantangan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia dibidang pendidikan tinggi.

“Lima isu tersebut adalah Tenaga Terampil Dikti, Kelembagaan, Sumber Daya, Penelitian dan Pengembangan, dan Inovasi,” kata Dr. Ir. Paristiyanti.

Tenaga terampil Dikti, lanjut  dia, APK nasional masih perlu ditingkatkan, kesenjangan APK antar daerah (3T)-akibat kemiskinan, dan sarjana pengangguran masih banyak.

Dr. Ir. Paristiyanti menambahkan, tantangan berikutnya adalah kelembagaan.  Masih banyak program studi belum memenuhi Standar Nasional Pendidikan Tinggi, publikasi internasional dosen masih relatif rendah. Selain itu, sedikit sekali perguruan tinggi masuk 500 top dunia, belum banyak HKI publikasi  internasional masih kecil, belum banyak dihasilkan teknologi dalam bentuk prototipe-prototipe naik industri.

“58% teknologi industri masih dari luar, produk inovasi masih kecil, dan belum banyak lahir perusahaan pemula berbasis teknologi,” paparnya.

Untuk itu, kata Dr. Ir. Paristiyanti, kebijakan harus diarahkan untuk meningkatkan tenaga terdidik dan terampil berpendidikan tinggi, meningkatkan kualitas pendidikan tinggi dan lembaga Litbang,  meningkatkan produktivitas penelitian dan pengembangan serta kebijakan meningkatkan inovasi.

Ceramah Ilmiah Kebijakan Sistem Pembelajaran Pada Perguruan Tinggi tersebut dibuka langsung oleh Rektor UNTAG Surabaya, Prof. Dr. drg. Hj. Ida Aju Brahmasari, Dipl.,DHE.,MPA.


https://untag-sby.ac.id
https://www.untag-sby.ac.id