Jaga Kebugaran Saat Puasa, Inilah Waktu Terbaik Olahraga

  • 31 Maret 2023
  • 1031

Selama bulan Ramadhan, umat Islam yang berpuasa tidak hanya mengubah kebiasaan makan, melainkan juga mengubah pola aktivitas.

 

Menanggapi hal ini, Drs. Widiyatmo Ekoputro, MA, Pembina Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Kesehatan Untag Surabaya berbagi tips menyeimbangakan kebutuhan jasmani dan rohani.

 

“Misalnya, kita rajin olahraga tapi masalah juga banyak, yang ada bikin stres. Demikian pula ketika seseorang hanya fokus aspek spiritual, dia tidak berusaha memperbaiki tubuhnya. Bahkan ada hadits bahwa Allah mencintai yang kuat. Oleh karena itu, untuk menjadi kuat penting untuk menyeimbangkan kebutuhan jasmani dan rohani,” jelas Widi (24/3)

 

Adapun komponen frekuensi (jumlah latihan per minggu), intensitas (ringan, sedang, berat), durasi latihan dan jenis latihan. Pembina UKM Kesehatan ini merekomendasikan olahraga ringan dan sedang selama Ramadan.

 

“Jenisnya menyesuaikan dengan kondisi setiap orang seperti jogging, jalan kaki, bersepeda, dan senam. Jogging dianjurkan untuk remaja atau orang dewasa yang tidak memiliki kelainan sendi, tidak memiliki penyakit tertentu, dan memiliki berat badan normal. Namun, bagi orang lanjut usia atau mereka yang kelebihan berat badan atau obesitas, sebaiknya berjalan kaki dan bersepeda saja karena berlari dapat merusak sendi lutut. Sebenarnya berenang juga boleh, namun  dikhawatirkan menelan air saat berpuasa,” jelas Pembina UKM Kesehatan tersebut

 

Lebih lanjut, Widi menjelaskan terdapat beberapa cara untuk mendeteksi intensitas olahraga, yang paling sederhana adalah speech test.

 

“Jika seseorang olahraga sambil bernyanyi dan berbicara dengan orang lain, itu tergolong olahraga intensitas ringan. Sedangkan, jika masih bisa berbicara tapi sulit untuk bernyanyi, itu termasuk intensitas sedang. Jika kesulitan berbicara, hindari bernyanyi bahkan saat olahraga dengan intensitas tinggi. Pemantauan olahraga terutama intensitas dan waktu juga penting. Waktu terbaik untuk berolahraga adalah sebelum berbuka puasa, karena dehidrasi dan rasa haus biasa terjadi saat berolahraga, kamu bisa pulih lebih cepat saat berbuka puasa. Jika dilakukan setelah sahur bisa juga meski tidak terlalu berat,” jelas Widi

 

Jika hanya memiliki waktu untuk berolahraga di pagi hari, sebaiknya hanya berolahraga selama 30 hingga 60 menit, atau kurang, dapat menyesuaikan kebugaran dan kebiasaan seseorang.

 

“Ketika lelah pulang kerja pada malam hari, lebih baik tidak memaksakan olahraga karena dapat menyebabkan efek samping dan meningkatkan risiko cedera. Tapi jika bisanya setelah tarawih diusahakan olahraga ringan sampai sedang. Olahraga intens pun tidak perlu karena ritme hormon kortisol lebih rendah pada malam hari,” jelasnya

 

Widi juga menyebutkan tips aman berolahraga dengan perut kosong untuk orang dengan kondisi medis tertentu. Pertama, konsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Kedua, jika berolahraga diperbolehkan, ikuti saran dokter.

 

“Namun pada prinsipnya, tubuh tidak boleh dilumpuhkan dalam waktu lama. (kecuali ada indikasi ketidakmampuan untuk bergerak). Selain itu, cobalah membiasakan olahraga ke dalam rutinitas olahraga harian. Oleh karena itu, kegiatan olahraga yang tepat dapat manfaat. Ibarat obat, kalau dosisnya tepat akan manfaat, tetapi kalau kurang tinggi tidak akan membantu, apalagi kalau overdosis bisa berbahaya," tutup Widi (Nabila)


https://untag-sby.ac.id
https://www.untag-sby.ac.id