Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Pertahankan Kemerdekaan Bangsa Di Era Industri 4.0 Lewat Perlombaan Desa
Berbagai macam kegiatan dilakukan untuk menyambut Hari Kemerdekaan Bangsa Indonesia tahun 2019 yang ke – 74, salah satunya dengan mengadakan perlombaan di setiap Kecamatan, Desa, Rukun Warga (RW) bahkan Rukun Tetangga (RT).
Begitupun dengan Karang Taruna RW 07 Desa Tenggulunan Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo, yang berjuluk ‘’Strong 007’’ mengadakan berbagai macam perlombaan dengan tujuan partisipasi dalam mengingat perjuangan pahlawan dan menumbuhkan jiwa patriotisme disemua kalangan.
‘’Dengan diadakannnya lomba 17 Agustusan, diharapkan warga bisa terus mengenang jasa perjuangan pahlawan yang sudah gugur dalam merebutkan kemerdekaan Indonesia. Disamping itu, sebagai ajang sosialisasi dan saling mengenal antara warga satu dengan yang lain agar lebih erat lagi. Sehingga perlombaan seperti ini juga perlu untuk membina kerukunan supaya tidak ada perpecahan dalam masyarakat dan tidak mudah diadu domba,’’ terang Dimas Alfani, Ketua Karang Taruna ‘’Strong 007’’ Desa Tenggulunan Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo, Senin, (26/08/19).
Saat ditanya mengenai apa arti Kemerdekaan di Era Industri 4.0, Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo itu menerangkan bahwa arti kemerdekaan adalah sebuah kebebasan, jadi dengan tetap mempertahankan budaya lewat kegiatan perlombaan desa dengan culture budaya asli, tujuannya mengenang para pahlawan sekaligus menumbuhkan jiwa patriotisme sejak dini merupakan sebuah Kemerdekaan di Era Industri 4.0.
‘’Walaupun sekarang adalah Era Industri 4.0 yang dimana semuanya serba berkemajuan dan menggunakan teknologi apapun kegiatan manusia yang dilakukan, tetapi dengan bisa tetap mempertahankan culture budaya bangsa kita adalah sebuah kemerdekaan tersendiri bagi saya. Karena menurut saya kemerdekaan itu adalah kebebasan yang berhak diraih oleh seseorang, komunitas, suku, bahkan Negara sendiri dari sebuah tuntutan ataupun paksaan. Salah satunya adalah dengan mengadakan perlombaan seperti ini,’’ jelas Dimas saat ditemui di tempat lomba.
Terakhir, pria asli Sidoarjo itu berharap dengan adanya Era Industri 4.0 tidak mengurangi rasa cinta kepada tanah air dan jiwa patriotisme kepada Negara Indonesia lewat culture atau budaya bangsa Indonesia sendiri.
‘’Saya berharap agar semua masyarakat dari anak kecil sampai orang dewasa tidak merasa malu saat mengikuti perlombaan di desa – desanya setempat, karena dari hal – hal kecil tersebut kita bisa membanggakan bangsa kita lewat ciri khas seperti ini. Bahkan kalau perlu kita jadikan Indonesia maju lewat kebudayaan seperti ini di Era Industri 4.0, Era Industri 5.0, Era Industri 6.0 dan seterusnya,’’ tutup Dimas.
Penulis : Sely Nursafitri, Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya.