Kebijakan Kembali Kurikulum KTSP, SMPTAG Surabaya Tetap Melanjutkan Kurikulum 2013

  • 22 Januari 2015
  • 5919

Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Kabinet Kerja Anies Baswedan untuk menghentikan Kurikulum 2013 dan memberlakukan kembali Kurikulum KTSP seolah meneguhkan pendapat bahwa kalau ganti menteri, ganti kebijakan, tetapi Sekolah Menengah Pertama 17 Agustus 1945 (SMPTAG) Surabaya akan tetap melanjutkan Kurikulum 2013 tersebut .

Dra. Hj. Wiwih Wahyuningsih, MM. kepala SMPTAG mengatakan  bahwa SMPTAG akan tetap melanjutkan Kurikulum 2013, “ Mengenai perubahan kurikulum ini, SMPTAG sudah melaksanakan Kurikulum 2013 selama 3 semester, jadi SMPTAG akan tetap melanjutkan Kurikulm 2013. Pemerintah memang memberikan pilihan yaitu bagi sekolah yang sudah melaksanakan Kurikulum 2013 selama 3 semester maka diperbolehkan melanjutkan, sedangkan yang belum mencapai 3 semester dianjurkan kembali ke KTSP. Pertimbangan SMPTAG untuk tetap melanjutkan Kurikulum 2013 salah satunya adalah buku-buku sudah siap. Kita menyiapkan perubahan KTSP ke Kurikulum 2013 dulu itu membutuhkan waktu yang tidak sedikit, tenaga, apalagi untuk biaya kita mandiri. Dengan dana terbatas kita mencari cara agar bisa melaksanakan Kurikulum 2013 dengan baik. Nah, ini saat kita sudah mulai berhasil melaksanakan Kurikulm 2013 harus ganti kurikulum lagi,”.

Lagi-lagi pada akhirnya murid, guru, dan orang tua yang dikorbankan dengan adanya perubahan kurikulum tersebut, sekalipun keputusan yang dibuat Mendikbud Anies Baswedan tersebut berdasarkan hasil rekomendasi Tim Revisi Kurikulum 2013 yang diketuai mantan Dirjen Pendidikan Menengah Kemdikbud.

Akhirnya murid, orang tua, dan guru yang akan dikorbankan, guru tidak akan konsen pada pembimbingan pada siswa tetapi malah akan diribetkan dengan penilaian. Kalau kembali ke KTSP justru kita kesulitan tentang penyediaan buku karena buku-buku kita sudah Kurikulum 2013, mengenai sistem penilaiannya juga, jika kembali ke KTSP nantinya akan ada dua rapor, jika dikonversi malah akan menyulitkan guru-guru. Gonta - ganti kurikulum itu sangat merugikan bagi siswa karena siswa juga manusia bukan benda mati, kok dipakai uji coba, ini belum selasai ganti itu. Dulu waktu kurikulum 2013 juga tidak ada pengarahan terlebih dahulu,  tahu-tahu Kurikulum 2013 harus dilaksanakan, begitu juga sekarang ini diperhentikan secara tiba-tiba, itu yang membuat guru di lapangan agak sedikit kecewa, kasihan siswa dibuat main-main, belum lagi guru yang harus segera menyesuaikan perubahan,” imbuh Wiwih.

Wiwih menilai metode pembelajaran Kurikulum 2013 lebih baik dari KTSP, “ Untuk metode pembelajaran memang Kurikulum 2013 daripada KTSP,  karena Kurikulum 2013 melatih siswa untuk berkreasi, mandiri, kreatif, berani bertanya, itu yang kita suka dari Kurikulum 2013. Untuk kekurangan pasti setiap kebijakan mempunyai kekurangan untuk awal-awalnya. Kita awal-awalnya merasa kesulitan dalam hal penilaian, karena sangat banyak sekali yang harus dinalai dari satu mata pelajaran saja. Saya sarankan agar sistem penilaian itulah yang harus disederhanakan tidak perlu gonta-ganti kurikulum,”

SMPTAG Surabaya memilih tetap melanjutkan Kurikulum 2013 selain ditunjang dari kesiapan dari buku-buku, guru-gurunya juga karena SMPTAG telah berhasil menerapkan Kurikulum 2013 bahkan ditunjuk sebagai induk cluster yang membawahi sekolah di sekitar SMPTAG.

Guru-guru sudah siap untuk melanjutkan Kurikulum 2013, kita juga ditunjuk sebagai induk cluster yang membawahi sekolah di sekitar SMPTAG. Kita mengambil langkah ini tentunya melalui musyawarah dengan orang tua siswa, guru-guru, komite sekolah, dan pihak yayasan. Ya saran saja kepada pemerintah agar lebih memperhatikan apa yang terjadi di lapangan itu seperti apa,” pesan Wiwih.


https://untag-sby.ac.id
https://www.untag-sby.ac.id