Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Beraktivitas di luar kampus ternyata bisa untuk meningkatkan kualitas diri, menjalin kerjasama serta mampu mengembangkan kepemimpinan publik. Hal ini disampaikan oleh Wakil Rektor II UNTAG Surabaya Dr. Ir. R.A. Retno Hastijanti, M.T saat dikonfirmasi warta17agustus.com di kantornya, gedung A lantai 2, Selasa (13/6/2017).
Saat ini Dr. Ir. R.A. Retno Hastijanti, M.T terpilih menjadi ketua Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Pemerintah Kota Surabaya periode tahun 2017-2020. Dirinya aktif bergabung bersama Tim Ahli Cagar Budaya sejak tahun 2008.
“Manfaat yang bisa diperoleh dengan berkegiatan di luar kampus, seperti meningkatkan kualitas diri, dan bisa mengkolaborasikan kegiatan di luar tersebut dengan aktivitas kampus,” jelasnya.
Lebih lanjut Dr. Hasti mengatakan, dirinya tertarik bergabung bersama Tim Ahli Cagar Budaya Pemerintah Kota Surabaya karena sesuai dengan minat dan hobi. Perlu diketahui bahwa Dosen Arsitektur tersebut ahli dibidang perumahan pemukiman dengan spesialisasi ruang konflik.
“Sebagai Tim Ahli Cagar Budaya banyak kegiatan yang dilakukan seperti penelitian terkait cagar budaya, melakukan evaluasi peraturan, dan saat ini sedang membuat draft peraturan daerah baru Pemerintah Kota Surabaya tentang cagar budaya,” ucapnya.
Dr. Hasti mengaku, meskipun dirinya bergabung dalam Tim Ahli Cagar Budaya sesuai dengan bakat, minat, dan hobi. Ternyata tidak mudah memposisikan diri ketika terjadi perbedaan pendapat atau konflik antara pemerintah dengan masyarakat.
“Tim Ahli Cagar Budaya harus independen, berdiri di tengah-tengah, dan tidak boleh memihak. Itu susahnya. Kalau senangnya memang bisa memberikan rekomendasi sesuai dengan bakat dan hobi,” pungkasnya.
Adapun Tim Ahli Cagar Budaya Pemerintah Kota Surabaya periode 2017-2020 adalah Dr. Ir. RA. Retno Hastijanti. M.T (Arsitektur) sebagai Ketua Tim Cagar Budaya, FA. Missa Demettawati (Arkeolog) sebagai Sekretaris, Ir. Handinoto.M.T (Ahli Konstruksi Bangunan), Dr. Purnaman Basundoro, SS, M.Hum dan Drs. Sumarno, M.Hum (Pengamat Budaya), serta Prof. Johan Silas (Ahli Tata Kota).