Kelebihan dan Kelemahan Kebijakan Full Day School

  • 10 Agustus 2017
  • 6046

Kebijakan full day school yang keluarkan oleh Menteri Pendidikan Muhadjir Effendy sebagaimana yang diterapkannya dalam Permendikbud Nomor 23 tahun 2017 hingga saat ini masih menuai pro dan kontra. Menurut Wakil Rektor UNTAG Surabaya Dr. Andik Matulessy, M.Si, kebijakan tersebut memiliki  kelebihan dan kelemahan sehingga menimbulkan pro dan kontra di masyarakat.

“Masyarakat melihat dengan hadirnya kebijakan full day school ini, ada sisi kelebihan dan kelemahan. Sehingga memunculkan pandangan yang berbeda, ada yang pro dan kontra,” kata dosen Fakultas Psikologi itu saat ditemui warta17agustus.com di kantornya, gedung A lantai 2, Rabu (9/10/2017).

Dikatakan Dr. Andik, salah satu kelebihan penerapan full day school ketika hari libur yakni Sabtu dan Minggu, siswa mempunyai kesempatan yang luas untuk mengembangkan dirinya di luar sekolah. Selain itu, adanya waktu yang panjang bagi siswa dan orangtua untuk menjalin kedekatan.

“Sisi kelemahannya, masyarakat melihat full day school bisa ‘menyengsarakan’ siswa jika dalam lima hari (dengan 8 jam per hari) hanya diisi dengan materi. Semakin banyak materi yang diberikan dalam jangka waktu yang panjang malah tidak efektifi dalam proses pembelajaran, informasi yang bagus adalah diberikan secara bertahap,” ucapnya.

Lebih lanjut Dr. Andik, menyebutkan kelemahan lain yang muncul jika kebijakan baru ini hanya dimaknai sebagai proses pembelajaran, antara lain siswa akan capek, jenuh, cepat bosan, merasa terbebani, sehingga tujuan dari pendidikan akan sulit tercapai.

“Jika diterapkan, perlu dicatat bahwa tidak melulu pelajaran dalam sehari, tetapi bisa digabung dengan unsur soft skill, leaning by doing, pelatihan-pelatihan, sehingga tidak jenuh dan bosen,” jelasnya.

Menurut dia, pelaksanaan full day school harus dipersiapkan dengan matang mulai dari sarana dan prasarana, tenaga pendidik (SDM), kurikulum, dan media pembelajaran. Kata Dr. Andik, pendidikan yang baik adalah mampu memberikan ruang bagi siswa untuk mengembangkan dirinya.

“Sebenarnya tidak ada konsep pembatasan waktu, apakah full day school, atau 6 hari, tetapi lebih pada bagaimana proses pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa,” pungkasnya.


https://untag-sby.ac.id
https://www.untag-sby.ac.id