Kemahasiswaan Untag Surabaya Hadiri Dialog Pencegahan Paham Radikalisme dan Teroris di Malang

  • 29 Agustus 2015
  • 5715

Delegasi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya menghadiri Dialog Pencegahan Paham Radikalisme dan Teroris Kamis kemarin. Farid Harja (Presbem Fakultas Ekonomi), Eka Dian A. (Ketua UKMKI), dan Rahma Kusumasari (Ketum UKM Fordimapelar) bersama I Made Sudarsana, SH.,M.Hum (Kemahasiswaan Untag Surabaya) mengikuti secara seksama dialog yang diusung oleh BNPT dan DIKTI tersebut. Indonesia merupakan target empuk operasi rekrutmen Islamic State of Iraq and Syam (ISIS) sejak 2012. ISIS mampu membius anak muda usia 17-40 tahun untuk bergabung dan jihad menjadi dalih dalam proses perekrutan. Dalam dialog tersebut ada 4 narasumber diantaranya : Dr. Widyo Winarso (Kemenristek DIKTI), Brigadir Polisi Drs. Hamidin (Direktur Pencegahan Terorisme), Mokhammad Yahya (Pengamat teroris dan propaganda), serta Ali Fauzi Manzi, M. Pd. I (Pengamat teroris dan bom). Dialog yang berlangsung di Gedung Widyaloka Universitas Brawijaya Malang ini dihadiri 376 peserta dari 94 perguruan tinggi negeri dan swasta.

" ISIS merekrut anggotanya karena pendekatan ekonomi dan murni bukan dengan pendekatan agama. Banyak orang yg mengatakan bahwa ISIS melukai islam. Sesungguhnya mereka yg berhasil direkrut oleh ISIS adalah kelompok orang yg berlatar belakang ekonomi kurang. Iming-iming gaji yang tinggi membuat orang Indonesia menjadi sasaran empuk ISIS" Jelas Direktur Pencegah Terorisme Brig. Jend. Pol. Drs. Hamidin.

Perlu adanya rasa nasionalis yang tinggi, waspada provokasi, dan tidak menerima secara mentah informasi mampu menjadi langkah awal yang mampu melindungi diri kita dari ancaman paham radikalisme dan terorisme.

" Kita sebagai kalangan muda yang berintelektual harusnya mampu membentengi diri dari paham radikalisme negatif sehingga tidak terjerumus dalam aksi terorisme" Tambah Rahma.

" DIKTI memiliki program untuk mencegah adanya radikalisme negatif di lingkungan kampus melalui sosialisasi pada saat OSPEK, kurikuler atau di syiarkan pada mata kuliah tertentu seperti agama maupun pkn, dan ko-ekstrakurikuler atau seminar maupun dialog" Tutup Dr. Widyo Winarso dari DIKTI.


https://untag-sby.ac.id
https://www.untag-sby.ac.id