Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Diabetes merupakan kondisi dimana kandungan gula dalam darah melebihi normal dan cenderung tinggi. Penyakit yang tidak pandang bulu menyerang manusia segala usia, baik dewasa, tua dan anak-anak menyingkirkan stigma bahwa diabetes hanya dialami oleh manusia dewasa dan tua.
Dilansir dari idntimes.com, menurut Laporan pada laman Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebutkan bahwa angka kejadian diabetes melitus (DM) pada usia 0-18 tahun mengalami peningkatan 700 persen selama 10 tahun, baik diabetes tipe-1 atau diabetes tipe-2.
Gejala diabetes pada anak yang dapat diketahui orang para orang tua
1. Anak mengalami perubahan kebiasaan makan dan tidur
Dikutip dari laman American Diabetes Association bahwa penderita diabetes minum air lebih banyak dibandingkan biasanya. Meski sudah mengonsumsi minuman lebih, penderitanya tetap merasakan haus dan lapar. Penderita SM tipe-1 akan lebih sering buang air kecil dan minum banyak serta wajah penderita tidak segar dan cenderung lesu.
2. Perubahan berat badan pada anak
Penunrun berat badan yang terlihat turun secara signifikan biasanya terjadi terhadap penderita yang mengidap DM tipe-1. Sedangkan, bagi pengidap DM tipe-2 akan mengalami kenaikan berat badan baik secara cepat atau lambat. Hal ini perlu diperhatikan karena dapat dikatakan sebuah gejala risiko diabetes.
3. Perubahan frekuensi buang air kecil
Perubahan kebiasaan saat baung air kecil yang tidak bisa dengan perilaku buang air sebelumnya patut diwaspadai. Terutama bagi anak yang secara terus menerus ke kamar mandi terlalu sering bukanlah merupakan hal yang wajar. Jika hal ini terjadi, sebaiknya segera periksa ke rumah sakit.
4. Mengalami perubahan ekstrim pada tingkat kelelahan
Para penderita diabetes ketap kali kehabisan energy dan mudah untuk merasa lelah. Hal ini dikarenakan tubuh tidak mampu memproses glukosa sebagai energinya dan membuat energy tak bisa diolehi secara maksimal sehingga mudah lelah.
5. Luka yang sembuhnya lebih lama
Hal ini merupakan gejala yang paling mudah dan sering dilihat. Luka yang sembuh lebih lama yang terjadi pada penderita diabetes membuat sel tidak dapat berfungsi dengan baik yang membuatkan proses penyembuhan berjalan lebih lambat dan resiko terkena infeksi menjadi lebih tinggi.
Jika gelaja yang telah disebutkan diatas terjadi pada anak yang berada disekitar Anda, segera melakukan pemeriksaan lebih lanjut guna meminimalisir keterlambatan dalam proses pengobatan. (Ratna)