Kepala Sekolah SMPTAG Surabaya Tanamankan Keimanan dan Budaya Literasi Sejak Dini

  • 04 September 2019
  • YRS
  • 6484

Dra. Wiwik Wahyuningsih, M.M., lahir di kota Surabaya, 17 Juni 1966 merupakan Kepala Sekolah SMP 17 Agustus 1945 (SMPTAG) Surabaya sejak tahun 2010. Pada masa kepemimpinannya, SMPTAG mengalami banyak perubahan signifikan melalui beberapa program unggulannya. Dedikasi untuk siswa dan masyarakat membuatnya patut menjadi teladan yang harus dicontoh.

Salah satu programnya adalah mewajibkan siswa SMPTAG Surabaya yang beragama Islam mengikuti shalat dhuha di halaman depan sekolah sebelum waktu belajar dan mengajar dimulai. Hal ini menurut Wiwik sangat penting untuk meningkatkan iman dan ketakwaan kepada Allah SWT sejak usia dini.

‘’Sekarang setiap pagi anak-anak memulai aktivitas di sekolah dengan shalat dhuha terlebih dahulu. Jika ajaran tahun lalu hanya setiap hari Jumat saja, tapi mulai ajaran tahun ini shalat dhuha diadakan setiap hari. Setelah itu kegiatan dilanjutkan dengan mengaji,’’ Kata perempuan yang saat ini masih aktif menjabat sebagai Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Surabaya Timur tersebut. (15/08/2019)

Selain meningkatkan iman dan ketakwaan, pemahaman serta ketertarikan terkait dunia literasi juga ditingkatkan oleh Wiwik. Penguasaan literasi merupakan indikator penting untuk meningkatkan prestasi generasi muda dalam mencapai kesuksesan. Penanaman literasi sedini mungkin harus disadari karena menjadi modal utama dalam mewujudkan bangsa yang cerdas dan berbudaya. Hal ini sesuai dengan program literasi yang diterapkannya.

‘’Selain itu kami juga menerapkan program literasi bagi siswa SMPTAG Surabaya. Program literasi siswa dilakukan setiap dua minggu sekali pada hari Senin. Literasi yang disusun siswa kami bermacam-macam, bisa cerita pendek, bisa juga puisi. Dan nantinya karaya tersebut akan dibukukan,’’ papar Direktur Rumah Sakit Asakinah Medika Sidoarjo tersebut.

Sedangkan untuk meningkatkan kemampuan siswa di bidang akademik, Wiwik selalu berusaha meningkatkan kualitas belajar siswa-siswinya. Tidak hanya di ruang kelas saja, tapi ada program bimbingan belajar yang diadakan setelah selesai kegiatan kelas dan pada hari Sabtu.

‘’Kiat kami demi meningkatkan kualitas pendidikan yaitu dengan cara bimbingan belajar. Kegiatan tersebut kami adakan setelah selesai jam sekolah, dan juga kami adakan pada hari sabtu. Dalam bimbingan belajar tersebut bukan lagi guru dari SMPTAG Surabaya yang memberi materi, tapi saya undang pengajar dari lembaga bimbingan belajar lain, supaya siswa tidak merasa jenuh,’’ imbuh perempuan yang telah mengabdi sejak tahun 1992 di Yayasan Perguruan 17 Agustus Surabaya tersebut.


https://untag-sby.ac.id
https://www.untag-sby.ac.id

Y. RAKA S.

Reporter