Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Beberapa ayat menyatakan bahwa kesabaran berdasarkan iman Tauhid yang sungguh-sungguh kepada Allah dan memahami bahwa segala yang terjadi pada dirinya semata-mata dari Allah. Seperti ayat di bawah ini.
Allah berfirman, Hai sekalian orang-orang yang beriman, sabarlah (taat akan perintah dan menjauhi maksiat) serta jangan kalah sabar dalam menghadapi orang-orang kafir. (Ali Imran : 200). Mereka yang bila terkena bala berkata Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un yang artinya kami adalah hamba Allah dan kepada-Nya lah kami akan Kembali.
Tidak hanya itu, dalam Al-Baqarah ayat 153, Allah juga berfirman, ‘’pergunakanlah untuk mencapai tujuanmu kesabaran dan sembahyang. Sesungguhnya Allah selalu membantu orang-orang yang sabar’’.
Kesabaran menahan hawa nafsu yang keburu dalam mencapai suatu cita-cita, dan kesabaran mengusahakan berbagai jalan ikhtiar untuk mencapai tujuan. Di samping itu sembahyang meminta kepada Allah untuk terlaksananya harapan yang dicita-citakan, merupakan jaminan besar untuk mencapainya.
Mensyukuri suatu nikmat berarti memupuk nikmat dan menimbulkan pahala yang lebih besar dari kenikmatan dunia yang telah diterima. Demikian pula jika menderita kesusahan dalam ujian, lalu sabar, maka pahala kesabaran merubah suasana tersebut menjadi kenikmatan. Sebab pahala yang tersedia baginya jauh lebih besar daripada penderitaannya.
Abdu Said dan Abu Hurairah r.a berkata, ‘’Rasulullah bersabda, tiada seorang muslim yang menderita kelelahan, penyakit atau kesusahan hati, bahkan gangguan yang berupa duri, namun dari semua kejadian itu akan berubah menjadi penebus dosanya’’ (HR. Bukhari Muslim).
Itulah karunia yang sangat besar dari Allah kepada seorang muslim. Allah bersedia menjadikannya sebagai penebus dosa dan ampunan, namun harus dengan iman dan kesabaran yang kuat di dalam diri seorang muslim.
sumber : dakwatuna.com
Reporter