Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi sebagai E -Government akan meningkatkan efisiensi, efektivitas, transparansi dan akuntabilitas pemerintah. Hal ini diungkapkan oleh Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UNTAG Surabaya Prof. Dr. Agus Sukristyanto, MS saat ditemui warta17agustus.com di kantornya, Senin (5/9/2016).
Menurut Guru Besar FISIP itu teknologi informasi dan komunikasi berdampak pada penggunaan atas perubahan pola kerja dan pengembangan pelayanan di koperasi wirausaha. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang dilakukan sejak gelombang kedua digunakan untuk pembangunan ekonomi.
“E- Commerce dan E-Bisnis adalah dua hal yang sama sekali berbeda, tapi sayangnya digunakan secara bergantian. E-Commerce adalah bagian dari E-Bisnis. E-Bisnis adalah konsep yang sangat luas, sedangkan E-Commerce hanyalah salah satu bagian kecil dari E-Bisnis,” kata Prof. Agus.
Kegiatan yang pada dasarnya melibatkan transaksi keuangan disebut sebagai E -Commerce. Namun, E-Bisnis adalah istilah yang lebih luas. Ada banyak hal-hal lain selain menjual, meski pemasaran termasuk, termasuk pengadaan bahan baku atau barang, pendidikan pelanggan, mencari pemasok dan lain-lain .
“Untuk berjualan secara online adalah e-commerce, namun untuk membawa dan mempertahankan pelanggan online dan mendidik mereka tentang produk atau layanan E–bisnis,” tambahnya.
Prof. Agus menyebutkan keuntungan penggunaan teknologi dan informasi dilihat dari aspek sosial. Teknologi sangat membantu, terutama pengusaha kooperatif untuk berkomunikasi dengan mitra, pelanggan, rekan bisnis, anggota koperasi, kerabat, teman, atau orang-orang dengan cara yang mudah dan tanpa dibatasi oleh batas-batas negara, teknologi informasi dan komunikasi memberikan banyak manfaat di bidang informasi.
“Dengan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi), pemerintah dapat dengan mudah untuk mensosialisasikan kebijakan publik, dan orang-orang bebas memberikan umpan balik pada kebijakan pemerintah melalui TIK,” jelasnya.
Disamping memberikan banyak keuntungan TIK juga mempunyai kekurangan jika masyarakat tidak selektif dalam penggunaannya. Dengan akses gratis kepada pemerintah, tidak ada keraguan memberikan kesempatan kepada kejahatan cyber. Selain itu, ancaman virus yang ada di dunia maya, kadang-kadang seseorang dengan sengaja menyebarkan virus sehingga pengguna internet dapat dipengaruhi.
“Melalui TIK, tidak ada keraguan akan ada hal-hal yang melanggar aturan transaksi, seperti transaksi obat-obatan terlarang (narkoba), transaksi perdagangan manusia. Dengan transaksi ini, memberikan peluang besar kriminal, penipuan, dan pembobolan rekening,” tutup Prof. Agus.
Melalui akses internet yang tidak terbatas karena dunia maya yang disajikan secara global, dengan kata lain, masyarakat dapat melakukan pencarian informasi melalui internet kapan saja selama 24 jam sehari dan 7 hari seminggu dengan situs seperti facebook.com, twitter.com, friendster.com dll secara online.
Penelitian Prof. Dr. Agus Sukristyanto, MS tentang ‘The Impact of Information and Communication Technology Use to the Change of Work Pattern and Service Development in the Cooperative Entrepreneurial’ telah dipresentasikan di International Conference on Public Organization (ICONPO VI) pada tanggal 10-11 Agustus 2016 di Thammasat University (Tha Prachan Campus), Bangkok, Thailand. Dalam penelitiannya tersebut, Prof. Dr. Agus Sukristyanto, MS dibantu oleh Rachmawati Novaria, dan Sugiono.