Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Koordinator Kopertis Wilayah VII Jawa Timur, Prof. Dr. Ir. Suprapto, DEA berharap kepada UNTAG Surabaya agar terus meningkatkan kualitas, sehingga mampu mengalahkan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Jawa Timur lainnya. Tahun 2016 ini UNTAG Surabaya menduduki ranking 9 dalam program Anugerah Kampus Unggulan (AKU).
“Saya berharap tahun depan (2017) UNTAG Surabaya bisa naik ke peringkat 3 dalam program AKU. Posisi yang didapat harus lebih ditingkatkan lagi,” kata Prof. Suprapto saat memberikan pengarahan kepada 903 wisudawan UNTAG Surabaya, Sabtu (3/9/2016).
Di Jawa Timur terdapat 331 PTS dan merupakan terbanyak nomor 3 di Indonesia. Untuk mengetahui kualitas perguruan tinggi tersebut, Kopertis Wilayah VII melakukan penilaian setiap tahunnya melalui program AKU, yang dinilai adalah kualitas kelembagaan, kerjasama, kemahasiswaan, dosennya, dll. Menurut Prof. Suprapto jika internal perguruan tinggi baik, maka bidang-bidang yang lainnya akan mengikuti.
“Kopertis berterima kasih kepada UNTAG Surabaya, karena sudah berhasil mewisuda 903 mahasiswa. UNTAG Surabaya internalnya baik, mampu menjaga hubungan baik dengan yayasan, tidak banyak di Indonesia ini perguruan tinggi yang mampu menjaga hubungan baik dengan yayasannya,” tambahnya.
Prof. Suprapto mengatakan, perguruan tinggi selevel UNTAG Surabaya sudah seharusnya menaati Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Perguruan Tinggi. Perguruan tinggi harus bisa memandaikan masyarakat bukan hanya mahasiswanya, mentransformasikan IPTEK kepada mahasiswa, dan melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat.
“Apalagi UNTAG Surabaya ingin menjadi world class university, maka harus ditunjukan dengan usaha-usahanya dengan meningkatkan kemampuannya, sehingga kemampuan lulusan bisa kompeten. Jika kualitas dosennya stagnan, maka mahasiswa juga stagnan,” jelasnya.
Lebih lanjut Prof. Suprapto menjelaskan, bahwa lulusan akan profesional kalau mempunyai keahlian, tidak sekedar memperoleh selembar ijazah. Selain itu, hal lain yang harus dimiliki lulusan adalah tanggung jawab, moral yang baik, dan kerjasama yang luas.
“Buanglah sifat seperti katak dalam tempurung, seakan-akan punya ilmu banyak tetapi sebaliknya, belajarlah terus dan terus, jangan hanya manis di bibir saja, jangan mengutamakan asal bapak senang (ABS), dan terakhir jangan memenangkan kelompoknya sendiri, tetapi bekerja samalah dengan kelompok lainnya,” pungkasnya.