KPD Mampu Memperbesar Pasar Domestik

  • 08 Oktober 2015
  • latifah
  • 5738

Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) menggelar Seminar Nasional dan Kongres berlangsung di Hotel Bumi Surabaya dan Grand City (7/10/2015) . Beberapa dosen FE Untag Surabaya hadir dalam acara seminar tersebut, Tema seminar “ Keterkaitan Antar Daerah Dalam Pembangunan Industri ” . Acara ini diikuti sekitar 700 peserta dari Pengurus Pusat, Pengurus Cabang, serta para anggota ISEI dari seluruh Indonesia.

Dr. H. Soekarwo Gubernur Jawa Timur mengatakan bahwa Perdagangan atau yang biasa disebut Kantor Perwakilan Dagang (KPD) menjadi solusi perdagangan di Jawa timur. Penguasaan pasar domestik melalui KPD bisa menjadi langkah pilihan untuk melakukan ekspansi pasar Jatim dalam perluasan atau pengembangan usaha di luar batasan wilayah administrasi Jatim.

Lanjutnya, “ Pemprov Jatim telah malakukan perluasan pasar dalam negeri melalui 26 KPD, bahkan sudah menjangkau ekspor luar negeri seperti Batam ke Singapura, Manado ke Filipina, NTT dan Papua ke Australia dan Papua Nugini. ”

“ Melalui KPD mampu memperbesar pasar domestik karena 40 persen potensi pasar ASEAN ada di Indonesia. Dalam penguasaan pasar dalam negeri, Jatim memberikan kontribusi 27,9 persen dari total perdagangan domestik. Angka itu jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kontribusi DKI Jakarta sebesar 19 persen. ” ucap gubernur yang biasa di panggil Pakde Karwo

Berdasarkan data BPS, nilai bongkar muat antar pulau di 26 KPD tahun 2012-2014 terus mengalami peningkatan. Tahun 2012 mencapai 238,633 triliun rupiah, tahun 2013 mencapai 275,605 triliun rupiah, dan tahun 2014 mencapai 325,553 triliun rupiah. Sedangkan aktivitas muat antar pulau pada tahun 2012 mencapai 301,488 triliun rupiah, tahun 2013 mencapai 346,022 triliun rupiah, dan tahun 2014 mencapai 415,876 triliun rupiah.

sehingga dengan adanya KPD, potensi transaksi perdagangan terus meningkat dari tahun 2011 mencapai 463,35 triliun rupiah dan tahun 2014 meningkat menjadi 741,43 triliun rupiah. “ Ini menandakan rata-rata potensi transaksi perdagangan antar pulau per tahunnya tumbuh sebanyak 15 persen (69,52 triliun rupiah), ” ujar Pakde Karwo.

Pemprov Jatim juga melakukan penguatan pasar global melalui 6 etalase dagang (representative office) di luar negeri. Adapun negara yang dimaksud antara lain Swiss, Belgia, Tianjin-RRT, Shanghai-RRT, Osaka-Jepang, dan Gyeong Nam-Korea Selatan.

“ langkah-langkah konkrit Pemprov Jatim dalam mengembangkan UMKM seperti inkubator bisnis (bimbingan teknis, pendampingan, bimbingan tenaga promosi, pameran produk unggulan UKM), standarisasi keterampilan SDM melalui SMK Mini dengan 9 jenis bidang keahlian, pembiayaan yang kompetitif melalui linkage program Bank Jatim sebagai APEX Bank. ” papar Pakde Karwo


https://untag-sby.ac.id
https://www.untag-sby.ac.id

N. S. Latifah

Redaksi yang malang melintang di bidang jurnalisme