Kusnan Berharap Penelitiannya Bisa Lolos PIMNAS 2015 Di Universitas Halu Oleo Kendari

  • 09 Juni 2015
  • REDAKSI
  • 5827

Kusnan mahasiswa alumni Jurusan Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UNTAG Surabaya pada tanggal 8 Juni 2015 mengikuti Monitoring dan Evaluasi (Monev) laporan kemajuan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 5 bidang tahun 2015 di STIE Perbanas Surabaya. Monev PKM dilakukan oleh tim reviewer yang ditunjuk langsung dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

Mahasiswa yang lulus S1 pada bulan Maret 2015 tersebut menerima dana hibah PKM bidang penelitian dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi pada tanggal 14/1/2015, berdasarkan Surat Pemberitahuan Penerima Hibah, nomor: 0074/E5.3/KPM/2015, dengan penelitiannya tentang Studi Perilaku Anti Korupsi Siswa SMA Kelas I di Kecamatan Sukolilo Kota Surabaya.

Kusnan dan kedua anggota timnya yaitu: Imam Mazani (Jurusan Teknik Informatika) dan Mohammad Septyan (Jurusan Ekonomi Manajemen) tertarik melakukan penelitian tentang anti korupsi karena angka tindak pidana korupsi di Indonesia masih tinggi. Mayoritas orang yang melakukan korupsi adalah mereka yang berpendidikan. “ Seharusnya seseorang yang mempunyai latar belakang pendidikan tidak akan melakukan perbuatan-perbuatan melawan hukum (korupsi), dan semestinya bisa menjadi suri tauladan bagi orang lain melakukan perbuatan yang mempunyai nilai moralitas yang tinggi,” kata Kusnan saat presentasi laporan kemajuan PKM-P di ruang B 203 STIE Perbanas.

Pendidikan di Indonesia, lanjut dia, saat ini cenderung lebih mementingkan aspek akademis tanpa menghiraukan akhlak dan moral para peserta didik. Hal ini bisa kita lihat di sekolah-sekolah dan di perguruan tinggi. “ Sebagai contoh, seorang murid SMA yang nakal, berbohong, menyontek saat ulangan dan dapat lulus dari SMA, selanjutnya meneruskan ke perguruan tinggi hanya karena nilainya mencukupi standar kelulusan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah,” imbuhnya.

Berdasarkan hasil analisis dia dengan menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, maka kesimpulan dalam penelitiannya adalah Perilaku Anti Korupsi Siswa SMA Kelas 1 Di Kecamatan Sukolilo Kota Surabaya cukup baik. Adapun indikator yang dipakai untuk mengukur perilaku anti korupsi siswa adalah rasa tanggung jawab, disiplin, dan jujur yang bersumber dari modul pembentukan karakter anti korupsi tingkat SLTA/MA dari KPK.

“ Walaupun perilaku anti korupsi siswa SMA kelas 1 terbilang cukup baik, tetap harus  ditingkatkan lagi. Selain itu, pihak pemerintah, sekolah dan orangtua harus lebih memperhatikan siswa sehingga apa yang kita inginkan bersama bisa terwujud yaitu bersihnya negara kita dari para koruptor,” ucap dia.


https://untag-sby.ac.id
https://www.untag-sby.ac.id

REDAKSI