Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Lembaga Sertifikasi Profesi Pihak Pertama (LSP - P1) Untag Surabaya kembali membuka pendaftaran Pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi Kerja (PSKK) untuk mahasiswa secara gratis dengan 18 skema di tahun 2019. Program PSKK tersebut telah dibuka sejak tanggal 06 Mei 2019 dengan validasi persyaratan tanggal 13 – 15 Mei 2019, pembekalan tanggal 18 dan 19 Mei 2019, serta pelaksanaan uji kompetensi 25 dan 26 Mei 2019.
Dr. Sumiati, M.M., Direktur LSP P1 Untag Surabaya mengatakan sudah 3 tahun LSP P1 Untag Surabaya mendapatkan kesempatan dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) untuk melaksanakan program PSKK (Pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi Kerja) secara gratis. Pada tahun 2017 LSP P1 Untag Surabaya mendapatkan 30 paket dengan satu paketnya terdiri dari 20 jumlah peserta, kemudian tahun 2018 ada 50 paket. Tetapi pada tahun 2019 struktur organisasi dan peraturan di BNSP semua menjadi baru, sehingga untuk LSP P1 seluruh Perguruan Tinggi disama ratakan tahap awal hanya mendapatkan 20 paket saja yaitu 400 mahasiswa.
‘’Berbeda polesinya dengan tahun 2017 dan 2018 yang langsung begitu saja, karena mahasiswa kita banyak, tahun ini kita harus mengikuti peraturan baru dari BNSP dengan menerima kuota hanya 400 mahasiswa. Alhamdulillah LSP P1 Untag ini secara administrasi maupun secara kerjanya memenuhi standart atau SOP yang ditentukan oleh BNSP, sehingga kita dipercaya untuk meningkatkan kuota setiap tahunnya. Semoga itu juga terwujud setelah adanya peraturan yang baru ini,’’ ujar Sumiati saat diwawancara, (13/05/19).
Lebih lanjut, Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis itu menjelaskan perihal ada atau tidaknya pembukaan Uji Kompetensi gratis tergantung kinerja dari LSP, sepanjang LSP Untag Surabaya memenuhi syarat, langkahnya banar sesuai aturan akan terus dipercaya dan program PSKK dari BNSP terselenggara setiap tahun sekali.
‘’Alhamdulillah sampai saat ini kami dipercaya BNSP menjalankan program PSKK. Selain gratis juga ada Uji Kompetensi Mandiri, setiap hari LSP membuka dan melayani untuk pendaftaran. Tetapi pelaksanaan ujiannya harus menunggu minimal 10 peserta. Karena tidak mungkin diadakannya uji individu, begitu juga dengan mendatangkan asesor harus minimal 10 peserta,’’ tambahnya.
Pentingnya sertifikat dari Uji Kompetensi LSP ini merupakan salah satu syarat wajib untuk kelulusan mahasiswa, disamping kegiatan ospek atau PKKMB. Karena untuk mencari lapangan kerja di dunia industri dan dunia usaha tidak hanya menanyakan tentang ijazah saja, tetapi kompetensi apa yang dimiliki dengan dibuktikan adanya sertifikat. Dalam uji kompetensi ini tidak hanya tes tulis tetapi ada ujian demonstrasi dan juga uji lisan untuk meyakinkan benar – benar bahwa mahasiswa berkompeten di bidang tertentu.
Dosen yang akrab disapa Bu Sum itu berharap dengan dibukanya uji kompetensi secara geratis ini bisa meningkatkan minat mahasiswa untuk mengikuti, karena sertifikat yang didapatkan sangat penting untuk kebutuhan mereka sendiri. Sedangkan skema yang diujikan saat ini adalah 18 skema, dari jumlah keseluruhan 42 skema LSP.
‘’Harapan saya supaya kualitas lulusan kita betul - betul sesuai dengan harapan masyarakat, khususnya di dunia usaha dan dunia kerja, bukan hanya lulus mendapatkan ijazah saja tetapi punya skill atau punya kemampuan yang betul – betul dibutuhkan didunia kerja,’’ tutup Sumiati.
Reporter : MKM
Editor : LA_unda