Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Mahmud Suyuti mahasiswa jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik (FT) UNTAG Surabaya membuat aplikasi Sistem Informasi Manajemen Pajak Bumi dan Bangunan Desa Bangunsari Kecamatan Bandar Kabupaten Pacitan.
Mahasiswa yang akrab disapa Mahmud itu mengatakan bahwa seiring dengan berkembangnya teknologi komputer, berdampak pada berbagai bidang. Termasuk dibidang pajak bumi dan bangunan. penetapan pajak bumi dan bangunan yang dilakukan secara manual berangsur-angsur berkembang dengan menggunakan komputer. Perhitungan tidak dilakukan secara manual namun sudah dibantu dengan peralatan yang canggih. Sehingga hasilnya semakin cepat dan akurat.
“ Seiring dengan hal tersebut, teknologi pemetaan juga ikut berkembang dengan pesat. Maka dari itu, integrasi antara data wajib pajak dan data pemetaan sangatlah penting untuk dilakukan,” kata mahasiswa semester 8 itu.
Sistem informasi, lanjut dia, dapat diimplementasikan terhadap banyak hal. Salah satunya adalah Sistem Informasi Geografis (SIG). SIG merupakan aplikasi sistem informasi yang memuat sekumpulan prosedur untuk mengintegrasikan data atribut (numerik, alfabetik, dan alfanumerik). “ Dengan data grafik yang bereferensi geografik untuk selanjutnya dilakukan manipulasi, analisis, dan pengambilan keputusan,” imbuh Mahmud saat dikonfirmasi warta17agustus, Senin (11/8/2015).
Pada penelitiannya itu dilakukan penyusunan suatu sistem informasi (data base) PBB dalam bentuk peta digital. Sistem informasi PBB ini berbentuk peta yang up to date dan siap dilakukan up–dating data. Sehingga dapat digunakan sebagai dasar dan sarana monitoring PBB. “ Realisasi rencana penyusunan data PBB yang up to date tersebut dapat dilaksanakan dengan mengembangkan SIG,” tegasnya.
Adapun manfaat Aplikasi SIG Manajemen PBB Desa Bangunsari ini, diantaranya : (1) Menyediakan berbagai macam data Objek Pajak untuk keperluan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan evaluasi pembangunan Desa Bangunsari, (2) Menyediakan data PBB yang akurat dan up to date yang dibutuhkan oleh pemerintah, maupun instansi daerah Desa Bangunsari Sendiri, dan (3) Proses monitoring terhadap Objek Pajak lebih optimal, ini disebabkan karena kemampuan SIGPBB untuk melakukan analisis baik atas data Objek Pajak maupun spasial.
Mahmud berharap aplikasi yang dibuatnya itu dapat diterapkan pada desa lain, tidak hanya di desa Bangunsari Bandar Pacitan. “ SIG merupakan salah satu instrumen perencanaan yang mampu menghadapi tantangan dan dinamika pembangunan daerah khususnya Desa Bangunsari dimasa yang akan datang,” tutupnya.