Makna Rabu Abu: Refleksi Diri dan Perjalanan Iman bagi UK3 Untag Surabaya

  • 07 Maret 2025
  • VaniaS
  • 91

Suasana hening dan penuh khidmat terasa di Gereja Katolik Paroki St. Yosafat pada Selasa (5/3/25), ketika pengurus dan anggota Unit Kegiatan Mahasiswa Kristen & Katolik (UK3) Untag Surabaya mengikuti perayaan Rabu Abu. 


Bagi umat Katolik, Rabu Abu bukan sekadar tradisi tahunan, tetapi juga menjadi awal perjalanan rohani menuju Paskah. Dalam perayaan ini, abu ditorehkan di dahi sebagai simbol kesadaran akan kefanaan manusia dan ajakan untuk bertobat.


Sari Indah Setio Maria Savsavubun, Ketua UK3 Untag Surabaya, mengungkapkan bahwa momen ini menjadi pengingat bagi setiap orang untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan. 


“Saat abu dioleskan di dahi, kita diingatkan bahwa kita berasal dari debu dan akan kembali menjadi debu. Ini bukan hanya tentang tradisi, tetapi juga soal bagaimana kita merenungkan diri, memperbaiki kesalahan, dan menjadi pribadi yang lebih baik,” ujar mahasiswa semester 6 tersebut (6/5/25)


Umat Katolik yang merayakan Rabu Abu juga menjalankan doa, puasa, dan pantang sebagai bentuk refleksi dan pengendalian diri. Masa Prapaskah yang berlangsung selama 40 hari menjadi kesempatan bagi setiap orang untuk memperkuat iman dan memperbaiki hubungan dengan sesama.


Suasana perayaan ini pun terasa begitu bermakna bagi anggota UK3 Untag Surabaya. Mereka berharap dapat mengambil pelajaran dari momen ini untuk menjalani kehidupan dengan lebih bijaksana.


“Semoga ini menjadi waktu yang baik untuk mengendalikan pikiran, perkataan, perbuatan, serta memperbaiki diri dan memperkuat iman kita, agar bisa mencapai kehidupan yang lebih baik kedepannya,” tutup Sari dengan penuh harap


Rabu Abu bukan sekadar ritual, tetapi ajakan untuk lebih dalam memahami makna kehidupan. Dalam kesederhanaan abu yang ditempelkan di dahi, tersimpan pesan besar tentang rendah hati, refleksi diri, dan kesempatan untuk terus bertumbuh menjadi lebih baik.


https://untag-sby.ac.id
https://www.untag-sby.ac.id

Vania

Reporter