Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Umat Hindu setiap 210 hari merayakan hari raya Galungan, yang pada kali ini jatuh pada 8 Juni 2022. Dosen Agama Hindu Untag Surabaya mengatakan Hari Suci Galungan merupakan Hari kemenangan Dharma melawan Adharma.
AAG. Putra Krisnayadnya, SH., MH., salah satu dosen agama Hindu memaknai hari raya ini sebagai hari kemenangan Dharma melawan Adharma, dimana Adharma itu sendiri berarti sifat mala (kotor) yang ada di setiap diri manusia.
“Kita sebagai manusia hendaknya untuk bisa melawan setiap mala yang ada pada diri kita agar menjadikan diri kita lebih baik dan baik lagi” Ucapnya
Serangkaian kegiatan yang dilakukan pada perayaan Galungan salah satunya adalah pemasangan Penjor. Penjor adalah simbol dari Naga Basukih yang berarti kemakmuran dan kesejahteraan. Para umat Hindu biasanya memasang Penjor satu hari sebelum Galungan atau tepatnya pada Penampahan Galungan.
“Memasang penjor pada Hari Raya Galungan diartikan sebagai wujud rasa bakti dan terima kasih kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa atas segala kemakmuran dan kesejahteraan yang telah diberikanNya” Jelasnya
Ketut Anindita Satyanandani, Mahasiswi Ilmu Komunikasi Untag Surabaya juga merayakan Hari Raya Galungan dengan rangkaian kegiatan Persembahyangan di Pura, Surabaya.
“Sebagai anak rantau yang jauh dari keluarga itu hampa, kalau melangsungkan Hari Raya di Bali bisa punya kesempatan ngobrol dengan keluarga besar. Saya merayakan dengan sembahyang di Pura Kenjeran, bebarengan dengan umat Hindu lainnya, alih-alih dapat mewarnai perayaan ini.” Pungkasnya.
Dosen Agama Hindu itu berharap agar seluruh Umat Hindu, terutama para mahasiswa agar dapat memahami makna Galungan di dalam lontar Sunarigama, yakni bersatunya rohani dan pikiran, serta mendapatkan pandangan yang terang dan melenyapkan seluruh kekacauan pikiran.
Reporter