Membongkar Kedasyatan Bulan Suci Ramadhan

  • 16 Mei 2016
  • latifah
  • 5752

Bulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh dengan berkah, bulan yang sangat diistimewakan oleh Allah SWT. Tinggal menghitung hari Bulan suci ramadhan akan datang menghampiri, karena itu kita harus mengatahui bagaimana cara menyambutnya, bertemu dengannya dan saat berpisah denganya kata Ustad Abu Aslam. Lc dalam acara KANTIN (Kajian Rutin) UKMKI Untag Surabaya di Masjid Baitul Fikri Untag Surabaya hari kamis (12/05/2016) lalu.

" Sesuai tema yang diangkat yaitu membongkar kedasyatan bulan suci ramadhan, kita semua tahu bahwa didalam bulan ramadhan penuh dengan rahmat, ampunan dan pembebasan dari api neraka bahkan bulan yang dirindukan kedatangannya dan ditangisi kepergiannya oleh orang- orang yang shalih itu terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan, " ucapnya.

Ada tiga hal yang perlu kita ketahui mengenai bulan ramadhan, pertama umat muslim harus mengetahui bagaimana cara menyambut bulan suci ramadhan yaitu dengan memperbanyak puasa sunnah pada bulan sya’ban sehingga kita akan terbiasa ketika puasa dibulan ramdhan. Memperbanyak istigfar dan taubat (khususnya pada malam nisfu sya'ban) sesuai H.R Ath-tabrani bahwa pada malam nisfu sya'ban semua dosa akan dapat ampunan Allah kecuali orang musyrik dan orang yang masih menyimpan dendam pada saudaranya’. Dan harus mempunyai ilmu untuk bertemu Ramadhan karena segala sesuatu membutuhkan ilmu terutama untuk beribadah sehinga ibadah kita benar sesuai syariat islam. "

Lanjutnya, " kedua, bagaimana sikap seorang muslim saat bertemu dengan Ramadhan, yakni puasa satu bulan, sholat tarawih, membayar zakat fitri, memperbanyak shadaqoh, memberi makan orang yang berbuka, memperbanyak membaca Al-qur’an, umrah di bulan Ramadhan bagi yang mampu, mengoptimalkan ibadah pada malam Lailatul Qodr (malam ganjil di 10 hari terkahir) dan jauhi perbuatan keji, tidak bermanfaat, dan ucapan yang sia-sia. "

Dan hal yang ketiga, ucap Ustad Abu Aslam adalah bagaimana sikap kita sesudah Ramadhan karena sukses atau tidaknya Ramadhan seseorang dinilai dari keistiqomahnya. Istiqomahkan dia dengan ibadah-ibadahnya atau hanya semangat ibadah hanya dibulan suci Ramadhan saja.

" Semoga kita semua dapat mekasimalkan ibadah kita sebelum datangnya bulan suci Ramadhan, dan dapat mendambah wawasan kita semua khususnya tentang bulan suci ramadhan dimana beberapa hari lagi kita akan berjumpa dengannya, " tutupnya.


https://untag-sby.ac.id
https://www.untag-sby.ac.id

N. S. Latifah

Redaksi yang malang melintang di bidang jurnalisme