Menristekdikti Dukung Penelitian Kualitatif Untuk Pembangunan Masyarakat Indonesia

  • 20 Juli 2017
  • latifah
  • 5764

Peneliti dunia saat ini telah bergeser menggunakan metodologi kualitatif dalam melakukan suatu penelitian ungkap Drs. H. Muhammad Nasir, M.Si, Ak, Ph.D, CA, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), padahal dahulu tren penelitian yang populer adalah kuantitatif.

" Para peneliti saat ini berbicara metodologi kualitatif research, bahkan saat ini fisikawan melakukan research tidak hanya cukup menggunakan pendekatan kuantatif. Kuantitatif dulu sangat populer, tapi sekarang ada yang menggunakan kualitatif, " Kata Muhammad Nasir dalam acara Kongres IQRA dan seminar Nasional Penelitian Kualitatif di Graha Wiyata lantai 9 UNTAG Surabaya (15/7).

Dia menyebutkan metodologi penelitian kualitatif dan kuantitatif dapat digabungkan dalam satu penelitian. Namun, menurutnya ada satu penelitian yang tidak bisa menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian mengenai paradigma radikal humanis.

" Memang penelitian kualititaf bisa diukur secara kuantitif, namun ada juga yang tidak bisa, seperti radikal humanis. Maksudnya paradigma yang mengembangkan sosiologi perubahan radikal dari pandangan subjektivis, yakni kesadaran manusia kepada kesadaran palsu, yaitu ideologi di batas luar kesadaran manusia," Jelas Muhammad Nasir.

Lanjutnya, Mentri Ristekdikti itu berharap kongres ini dapat menggunakan metodologi penelitian kualitatif yang bersifat ke Indonesiaan. Artinya penelitian kualitatif dapat menciptakan sumbangsihnya bagi pembangunan masyarakat Indonesia.

" Karena Kongres ini bertujuan untuk meningkatkan penggunaan metodologi penelitian kualitatif dalam penelitian sosial masyarakat Indonesia, maka dari itu mengenai acara hari ini kami berharap bagaimana ke depan penerapan penelitian kualitatif bisa membentuk ke Indonesiaan. Memberikan sumbangsih penelitiannya bagi pembangunan masyarakat Indonesia, " Pungkasnya.

 


https://untag-sby.ac.id
https://www.untag-sby.ac.id

N. S. Latifah

Redaksi yang malang melintang di bidang jurnalisme