Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Unit Kegiatan Mahasiswa Kerohanian Islam (UKMKI) Untag Surabaya kemarin kamis 19/11/2015 mengadakan launching Kantin (Kajian Rutin) setelah shalat dhuhur. Kajian rutin di selenggarakan di Masjid Baitul Fikri setiap hari kamis, minggu ke - I & minggu ke – III.
Kantin terbuka untuk umum, tema yang diangkat pada kantin pertama adalah Keutamaan Menuntut Ilmu oleh Ustad Dikky Syadkumullah.
Ustad Dikky dalam ceramahnya mengatakan menuntut ilmu adalah satu keharusan bagi kita kaum muslimin, bahkan itu adalah sebuah kewajiban. Kenapa harus tahu ilmunya? karena kalau kita mengerjakan sesuatu tidak tahu ilmunya, maka pekerjaan kita tidak ada nilainya dan tidak diterima oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. Nabi Muhammad shallallahu 'alayhi wa sallam bersabda: "Barang siapa yang beramal tidak mengikuti perintah kami, maka akan ditolak." (HR Muslim).
Belajarlah dan carilah Ilmu yang bermanfaat. “ Apabila kita amalkan sebuah ilmu dengan cara – cara yang benar, maka kata rasulullah, “ Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim). Maksudnya disini adalah semua amalan kita akan terputus ketika manusia meninggal dunia. Pertama: Jika manusia itu mati, amalannya terputus. Dari sini menunjukkan bahwa seorang muslim hendaklah memperbanyak amalan sholeh sebelum ia meninggal dunia. “
“ Kedua: Allah menjadikan hamba sebab sehingga setelah meninggal dunia sekali pun ia masih bisa mendapat pahala, inilah karunia Allah dan ketiga: Amalan yang masih terus mengalir pahalanya walaupun setelah meninggal dunia. “ Imbuh ustad yang asal semolowaru tersebut.
Meskipun berilmu tetapi hati manusia sangatlah rapuh, dan mudah ternoda, sehingga hati perlu dicuci setiap harinya dari penyakit – penyakit hati / kotoran hati. Ada tiga kunci untuk menjaga hati kita, yaitu : pertama, Menata diri, kedua, Introspeksi hati, dan terakhir Perbanyak berzikir.
“ Maka keutamaan kita dalam berdakwah harus menyampaikan ilmu dengan cara – cara yang benar, hati yang bersih sehingga akan menjadi penerang dialam kubur kita nanti, insya allah. “ tutup ustad Dikky
Redaksi yang malang melintang di bidang jurnalisme