Orangtua Itu Mengarahkan Kreatifitas Bukan Membatasi

  • 05 November 2015
  • 5683

Menurut Dr. RA. Retno Hastijanti, ST.,MT, Wakil Rektor II UNTAG Surabaya pemuda merupakan agen perubahan yang kehadirannya selalu dinantikan dalam masa krisis bangsa dan negara. Prinsip idealisme yang selalu menggebu-gebu dalam diri pemuda, kerap kali mengantarkan para pemuda menjadi sosok yang serba berani, siap melakukan dobrakan dan juga berpandangan revolusioner.

Dosen Teknik Arsitektur itu mengatakan, pemuda yang dulu dengan sekarang tidak perlu dibandingkan apalagi ditandingkan melainkan disandingkan. Pemuda sekarang dengan potensi-potensi yang dimiliki menjadikannya lebih kreaif. “Hanya saja orangtua tidak mampu mengikuti jejaknya sehingga selalu menyalahkan,” jelas Hasti kepada warta17agustus.com, Senin (2/10/2015).

Orangtua, lanjut dia, justru harus bisa terbuka dengan cara memberikan kepercayaan, kesempatan, dan motivasi kepada pemuda yang sekarang. Lebih meletakan posisi orangtua menjadi pamong, momong, dan lebih mengarahkan bukan membatasi. “Kalau orangtua menghambat kreatifitas maka pemuda tidak akan bisa maju,” imbuhnya.

Perkembangan teknologi yang semakin pesat juga harus disikapi dengan baik oleh pemuda, jangan sampai menjadi budak dan dikuasai. Jelas Hasti, teknologi seperti dua sisi mata pisau, adanya teknologi adalah untuk membantu kehidupan lebih baik, mudah, nyaman. “Maka, mindset anak muda harus diarahkan agar tidak dikuasi oleh teknolgi,” ungkap Hasti.

Hasti menambahkan, sekarang ini sudah banyak media sosial yang merilis suatu jargon, film, iklan, yang memotivasi, agar pemuda tidak dikuasi oleh teknologi. Selain itu, lingkungan juga mempengaruhi pemuda untuk membentuk sikap tanggap terhadap sebuah fenomena atau kejadian. “80 % sikap tanggap pemuda itu dibentuk oleh lingkungan. Untuk itu diperlukan lingkungan yang nyaman dan tertib,” Pungkasnya.

 

 


https://untag-sby.ac.id
https://www.untag-sby.ac.id