- Profil
- Struktural
Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Pendaftaran Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025 menjadi momen penting bagi siswa eligible, khususnya di sekolah-sekolah dengan akreditasi A seperti SMA 17 Agustus 1945 (SMATAG) Surabaya. Dengan kuota 40%, SMATAG membuka peluang bagi 74 siswa terbaiknya untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi melalui jalur prestasi.
Menurut Ike Desy Asmarina, S.Pd, Guru Bimbingan Konseling (BK) SMATAG Surabaya, proses pendaftaran tengah berlangsung intensif. Status eligible bukanlah sesuatu yang datang begitu saja. Penentuan kelayakan siswa didasarkan pada rata-rata nilai rapor semester 1 hingga semester 5, yang mencerminkan capaian akademik selama tiga tahun.
“Nilai rapor mencakup semua aktivitas pembelajaran, dari tugas hingga ujian. Semua dirangkum menjadi satu untuk menentukan peringkat siswa,” jelas Ike (24/1)
Sebagai sekolah akreditasi A, SMATAG Surabaya mendapatkan kuota sebesar 40% dari total siswa, dengan 37 siswa dari jurusan IPA dan 37 siswa dari IPS. Konsistensi dalam menjaga kualitas pendidikan menjadikan sekolah ini terus melahirkan siswa eligible setiap tahunnya.
Namun, tidak semua siswa eligible memilih untuk mendaftar SNBP. Beberapa lebih tertarik pada jalur lain, seperti sekolah kedinasan. Meski keputusan ini sah-sah saja, kuota yang ditinggalkan harus segera diisi oleh siswa dengan peringkat berikutnya agar tetap terpenuhi.
Proses Pendaftaran: Komitmen dan Pendampingan Penuh
Pendaftaran SNBP 2025 di SMATAG Surabaya telah memasuki tahap pengisian nilai rapor dan data diri siswa melalui akun masing-masing. Ike menegaskan pentingnya pendampingan dalam setiap tahap pendaftaran.
“Semua siswa, baik eligible maupun non-eligible, telah memiliki akun Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB). Kami juga memberikan tutorial ke setiap kelas agar tidak ada yang tertinggal,” tambahnya
Salah satu tantangan terbesar dalam proses ini adalah memastikan siswa membuat keputusan yang bijak terkait pemilihan program studi (Prodi) dan kampus tujuan. Ike menekankan bahwa SNBP adalah seleksi tingkat nasional, bukan sekadar persaingan lokal. Oleh karena itu, siswa harus benar-benar mempertimbangkan minat, bakat, dan rencana karir sebelum menentukan pilihan.
Risiko dan Implikasi: Bijak Memanfaatkan Kesempatan
Bagi siswa yang lolos SNBP, menerima tawaran tersebut adalah kewajiban. Jika siswa menolak hasil SNBP, hal ini dapat berdampak buruk bagi sekolah, termasuk risiko blacklist yang merugikan angkatan berikutnya.
“Yang lolos wajib mengambil kesempatan ini. Kalau ditolak, imbasnya bisa ke sekolah. Bagi yang tidak lolos, jangan berkecil hati karena masih ada jalur UTBK,” tegas Ike
Untuk siswa yang akan menghadapi UTBK, persiapan sejak jauh-jauh hari sangat diperlukan. Materi UTBK sering kali berbeda dengan kurikulum sekolah, sehingga banyak siswa memilih mengikuti bimbingan belajar atau belajar mandiri.
Harapan Guru: Bijaksana dalam Memilih dan Menentukan Masa Depan
Ike menyampaikan harapan besarnya kepada para siswa untuk memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya.
“SNBP ini adalah peluang emas. Tidak semua siswa mendapat kesempatan seperti ini. Jadi, pilihlah Prodi dan kampus yang sesuai dengan kemampuan dan rencana karir kalian,” ujar Guru BK SMATAG Surabaya tersebut
Selain itu, SNBP memberikan keuntungan dari segi biaya karena tidak memerlukan tes tambahan. Bagi banyak siswa, ini adalah kesempatan yang tidak boleh dilewatkan, terutama mengingat tingginya persaingan di tingkat nasional.
Kesempatan yang Tidak Datang Dua Kali
SNBP adalah langkah awal menuju pendidikan tinggi yang lebih baik. Namun, keberhasilannya tidak hanya ditentukan oleh status eligible, tetapi juga oleh kebijaksanaan siswa dalam membuat keputusan.
Bagi siswa eligible di SMATAG Surabaya, ini adalah momen penting untuk menunjukkan keseriusan. Manfaatkan kesempatan SNBP dengan bijak, rencanakan masa depan dengan matang, dan manfaatkan pendampingan sekolah. Sebab, SNBP bukan sekadar hasil, melainkan langkah besar menuju impian. (Boby)
