Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Untag Surabaya mengadakan ‘’Penandatanganan Kontrak Penugasan Program Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Dana Perguruan Tinggi’’ untuk pelaksanaan tahun 2019. Kegiatan tersebut terlaksana di Meeting room Graha Wiyata lantai 1 Untag Surabaya, Rabu, (10/07/19).
Dr. Ir. Muslimin Abdulrahim, M.S.I.E., ketua LPPM Untag Surabaya, menjelaskan, bahwa penerimaan Dana Hibah Perguruan Tinggi hampir sama dengan penerimaan Dana Hibah Ristekdikiti, perbedaannya hanya penandatanganannya di LLDIKTI dan di Universitas masing – masing. Ada beberapa jenis program Dana Hibah, yaitu ada Dana Hibah Ristekdikti, Dana Hibah Pemprov, Dana Hibah Pemda, Dana Hibah Pemkot, dan Dana Hibah Perguruan Tinggi yang dilakukan di internal kampus masing – masing.
‘’Berbeda dengan tahun lalu saat kita lebih konsentrasi ke program Dana Hibah Dikti, untuk tahun ini diharapkan juga ada perkembangan ke program Dana Hibah Perguruan Tinggi. Sehingga nantinya akan lebih memberikan support kepada Perguruan Tinggi untuk menjadi lebih maju dan aktif. Apalagi akreditasi perguruan tinggi kita yang sudah A, maka dana untuk program ini akan kita optimalkan,’’ kata Muslimin pada warta17agustus di Meeting room.
Lebih lanjut, Muslimin menerangkan, bahwa persyaratan utama yang bisa melakukan penelitian dan pengabdian adalah dosen yang sudah memiliki Nomor Induk Dosen (NIDN). Tetapi semua dosen juga memilik kesempatan, yang nantinya akan diseleksi tanpa ada pembatasan. Semua dosen juga diberi kesempatan sesuai disiplin ilmunya masing – masing.
‘’Semua dosen kita beri kesempatan dari seluruh Fakultas tanpa terkecuali, tetapi yang perlu diingat tetap akan ada proses seleksi untuk mendapatkan Dana Hibah ini. Untuk tahap seleksinya kita adakan sama persis apa yang sudah dilakukan oleh Ristekdikti sebelum – sebelumnya, kemudian juga menggunakan reviewer Nasional agar benar – benar dapat diseleksi secara menyeluruh,’’ terangnya.
Sementara itu, salah satu dosen Fakultas Teknik Untag Surabaya, Supangat M.Kom., I.T.I.L., C.O.B.I.T., mengatakan penelitian dan pengabdian merupakan salah satu point dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang wajib dilakukan dan perlu adanya sebuah luaran. Sehingga Dosen bukan hanya melakukan penelitian atau sekedar me riset saja, tetapi juga harus ada sebuah luaran yang diterbitkan berupa jurnal, agar dapat dibaca oleh masyarakat umum.
‘’Untuk meningkatkan ranking di Untag Surabaya terutama di LPPM sendiri, maka luaran dari sebuah penelitian dan pengabdian masyarakat harus berupa jurnal yang terindek Sinta 4, 3, ataupun 2. Karena ini merupakan regulasi terbaru, semua luaran jurnal wajib dipublikasikan agar masyarakat tahu dan diterbitkan secara Nasional. Kalaupun peluangnya bisa berupa Hak Cipta dapat juga dilaporkan untuk menjdi Hak Cipta, contohnya saya dibidang Teknik Informatika ini,’’ jelas dosen Prodi Teknik Informatika itu.
Direktur Direktorat Sistem Informasi (DSI) YPTA Surabaya, itu juga menerangkan, bahwa respon dari dosen untuk melakukan penelitian dan pengabdian tahun ini sangat bagus. Walaupun ada tahap seleksi, tetapi minat dari dosen lebih meningkat dari tahun sebelumnya. Karena didukung pendanaan yang sangat memadai dari Perguruan Tinggi sehingga dapat memotivasi dosen untuk melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat.
‘’Saya berharap LPPM bisa meningkatkan lagi platform dan maping – maping ke Prodi masing – masing. Begitupun untuk prodi masing – masing saya berharap juga sudah membuat sebuah roadmap nya agar dosen bisa lebih mudah untuk melakukan penelitian. Dan nantinya ini yang akan berimbas juga kepada standart akreditasi dari prodi masing – masing,’’ tutupnya.
Reporter : MKM
Editor : LA_Unda