Peran Dan Tantangan Pemuda Sebagai Penerus Kepemimpinan Dimasa Mendatang

  • 03 April 2017
  • latifah
  • 5809

BEM UNTAG Surabaya selenggarakan Seminar Nasional " Peran dan Tantangan Pemuda Sebagai Penerus Kepemimpinan Dimasa Mendatang " di Graha Wiyata Lt. 9 UNTAG Surabaya pada hari Kamis, (30/03/2017). Kegiatan dari serangkaian acara Days of Collaboration (DOC) menghadirkan Drs., H., Saifullah Yusuf, Wakil Gubernur Jawa Timur dan Kusnadi, SH, M.Hum, Wakil DPRD Jawa Timur.

Wakil Gubernur yang biasa di sapa Gus Ipul mengatakan bahwa pemuda memiliki kedudukan dan peranan penting, yaitu sebagai tulang punggung bangsa, harapan bangsa, masa depan bangsa, garda terdepan pembangunan bangsa, baik fisik maupun mental spiritual serta karekter.

" Pemuda itu memang dasyat kekuatannya. Indonesia bisa merdeka karena yang didepan adalah anak muda jika yang sudah tua mereka terlalu banyak memikir, seperti perubahan pada masa lalu yang dipimpin oleh anak muda, Dr. Sutomo, Bung Sukarno dan Bung Tomo mereka salah satu yang memberikan perubahan pada Indonesia " ucapnya

Dia melanjutkan, pemuda masa kini, atau yang sering disebut sebagai generasi Z, mempunyai pemikiran cemerlang, motivasi tinggi untuk perubahan, keluwesan dalam bergaul dan berani melakukan terobosan serta inovasi, juga selalu menginginkan hal-hal baru dan mampu berfikir out of the box

" Perkembangan teknologi yang pesat mendorong pemuda Indonesia menciptakan inovasi bisnis, seperti perusahaan start-up. Lebih dari 62 start-up yang kebanjiran dana investasi sehingga puluhan triliun rupiah. Omzet situs belanja online Indonesia pada tahun 2015 dilaporkan telah menembus 200 triliun. Itu salah satu contoh bahwa pemuda saat ini dalam pusaran teknologi. " tambah Gus Ipul

Dia juga mengatakan saat ini pemuda dihadapkan dengan tantangan, antaranya pertama, tantangan terbesar pemuda adalah globalization borderless, globalisasi tanpa batas negara, kedua,  ancaman terbesar dari hadirnya globalisasi tanpa batas ini terdapat pada sektor ekonomi dan informasi, ke tiga, nasionalisme pada masa kini, sepatutnya dipandang pemuda harus bisa berjiwa kreatif, mandiri dan berwirausaha dan terakhir, menciptakan pemuda yang kompetitif lewat kesiapan berlandaskan aspek keilmuan, keterampilan dan kepercayaan diri.

" Lewat pemuda dengan pijakan akhlak, mampu mengembangkan kreativitas, berwawasan keilmuan, serta berjiwa pemimpin, hal itulah yang dibutuhkan dalam menjawab tantangan ekonomi dan informasi, yang sudah tak lagi mengenal batas negara. Dan di sanalah nasionalisme itu terselip dalam jiwa muda yang selalu bergolak sebagai kepemimpinan masa depan yang ideal " ucapnya di akhir paparan materi.

Pemuda menurut UU pasal 1 Ayat 1 No 40 Tahun 2009 adalah orang-orang yang berumur 16 tahun sampai 30 tahun.

Di waktu yang sama Kusnadi, SH, M.Hum, juga mengatakan bahwa pemudalah yang akan menjadi pemimpin Indonesia. " Saya dan teman-teman sebaya ini semakin hari akan semakin senja dan kalian akan semakin matang, semakin berkreasi, semakin mempunyai kemampuan, dan kemudian pada masanya akan menjadi pemimpin. " ucapnya

Alumni UNTAG Surabaya ini juga menambahkan, siapa diantara kita yang akan menjadi pemimpin, itu tergantung. Tergantung setidaknya pada dua hal besar, pertama adalah kesungguhan dan berani untuk berubah.

" Kesungguhan menjadi seorang pemimpin itu dilatarbelakangi atau dilihat dari kemampuan, dari kemauan kalian berjuang. Salah satu berjuang adalah menuntut ilmu dan belajar, karena seorang pemimpin harus memahami tentang ilmu, seorang pemimpin harus mampu mengikuti perkembangan teknologi oleh karena itu seorang pemimpin harus tranpil dan memahami ilmu. Maka langkah pertama sebagai generasi muda itu adalah belajar dan ini adalah fasenya kalian untuk belajar, belajar memahami teknologi, memahami kerakter-karakter masyarakat dan lain-lain. " ungkapnya

Kalau kita perhatikan dari prospek pengetahuan ilmu dll bahwa Indonesia sebenarnya tidak kalah dari negara lain. Tetapi sangat disayangkan negara kita kurang jujur, di anggap bangsa malas, kurang inovasi atau kurang inovatif, tidak disiplin, tidak berkomitmen tinggi, tidak nasionalis dan peduli lingkungan. Maka ayo kita rubah karakter bangsa kita ini oleh diri kira sendiri, menjadi pribadi yang tidak malas, disiplin, berkopitmen.

" Jika kita tidak berusaha melakukan peruabahan dari diri kita sendiri maka Indonesia akan tetap seperti ini saja " tutup Wakil DPRD Jawa Timur


https://untag-sby.ac.id
https://www.untag-sby.ac.id

N. S. Latifah

Redaksi yang malang melintang di bidang jurnalisme