Perguruan Tinggi Swasta Butuh Perlakuan yang Sama Seperti Perguruan Tinggi Negeri

  • 06 Desember 2016
  • 5736

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) melihat adanya banyak indikasi dari peneliti yang mementingkan diri sendiri. Di antaranya adalah menggarap penelitian hanya untuk mendapat kredit poin kenaikan pangkat kepegawaian.

“Untuk dosen atau peneliti fungsional, kredit poin dari hasil penelitian memang besar,” kata Dirjen Penguatan Inovasi Kemenristekdikti Jumain Appe di kantor Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), JawaPos.com, Rabu (09 November 2016).

Indikasi lainnya adalah kegiatan penelitian atau riset sebatas mengejar target masuk publikasi jurnal nasional atau internasional. Target pribadi tersebut mengesankan bahwa para peneliti lebih mementingkan diri sendiri. Menurut Jumain, peneliti harus memasang target bahwa risetnya berujung pada produk inovasi. Dengan demikian, manfaatnya bisa dirasakan masyarakat.

Sementara itu, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPMM) UNTAG Surabaya, Dr. Ir. Muslimin Abdulrahim, MSIE berpendapat bahwa penelitian dosen tidak miskin inovasi, tetapi lebih kepada kesempatan yang diberikan pemerintah kepada perguruan tinggi swasta belum terbuka lebar, walaupun akhir-akhir ini sudah ada perbaikan.

“Misalnya, untuk jatah dana penelitian antara perguruan tinggi negeri dan swasta jauh berbeda. Juga dalam meningkatkan kemampuan dosen juga belum sama dengan negeri, padahal jumlah perguruan tinggi swasta lebih banyak dibandingkan negeri,” kata Dr. Muslimin kepada warta17agustus.com di kantornya, Senin (5/12/2016).

Hal lain lagi, jelas dia, bantuan pemerintah terhadap peralatan yang dibutuhkan dosen perguruan tinggi swasta untuk melakukan penelitian juga sangat terbatas. Menurut Dr. Muslimin, output dari penelitian masih berupa laporan, alangkah baiknya lebih dari itu seperti jurnal nasional dan internasional. tetapi, yang tidak kalah pentingnya adalah hasil penelitian bisa langsung diaplikasikan di masyarakat.

“Mudah-mudahan pemerintah bisa mengalokasikan dana untuk memprioritaskan pengembangan skill SDM di perguruan tinggi swasta agar tidak ketinggalan jauh dengan negeri. Kita diminta sama dengan negeri, tetapi perlakukannya berbeda, hasilnya tentu juga akan berbeda,” ujarnya.


https://untag-sby.ac.id
https://www.untag-sby.ac.id