Perpustakaan UNTAG Surabaya Diharapkan Bisa Menjadi Pusat Literasi

  • 28 September 2017
  • 5862

UNTAG Surabaya setiap tahunnya selalu mewajibkan mahasiswa baru untuk membawa buku. Kebijakan ini, menurut wakil rektor II UNTAG Surabaya Dr. R.A. Retno Hastijanti, S.T.,M.T bertujuan mengenalkan dan memotivasi mahasiswa baru untuk datang ke perpustakaan, mengetahui materi kuliahnya, xmendorong mahasiswa untuk gemar membaca, dan menjadikan perpustakaan sebagai pusat literasi.

“Mahasiswa selalu diwajibkan membawa buku saat pembekalan mahasiswa baru (PMB). Kemudian buku tersebut diserahkan ke perpustakaan, dengan begitu mahasiswa sebelum masuk ke kelas sudah mengenal terlebih dahulu perpustakaan. Tujuannya memang memotivasi mereka untuk hobi membaca,” kata Dr. Hasti kepada warta17agustus.com, Rabu (27/9/2017).

Lebih lanjut dosen Teknik Arsitektur itu menjelaskan, perpustakaan merah putih adalah fasilitas yang ada di UNTAG Surabaya sebagai upaya untuk memelihara dan meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses belajar mengajar. Perpustakaan yang terorganisasi secara baik dan sistematis, secara langsung atau pun tidak langsung dapat memberikan kemudahan bagi proses belajar mengajar.

“Buku yang diserahkan oleh mahasiswa juga menjadi koleksi dari perpustakaan merah putih. Dan, buku yang telah disediakan jangan hanya dijadikan koleksi, tetapi harus dijadikan sebagai pusat literasi,” ujarnya.

Perpustakaan merah putih selalu berupaya meningkatkan kualitas pelayanannya untuk memotivasi dosen dan mahasiswa demi menunjang terlaksananya Tridharma Perguruan Tinggi. Salah satu bukti nyata yang telah diraih perpustakaan UNTAG Surabaya adalah didapatkannya akreditasi A dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia berdasarkan Surat Pemberitahuan Nomor: 2156/4.1/PPM.01.02/VII.2017, tertanggal 24 Juli 2017.

“Inginnya perpustakaan merah putih bisa menjadi pusat literasi, menjadi wadah bagi masyarakat yang mencari buku, legenda kota dan lain sebagainya,” tutup Dr. Hasti.


https://untag-sby.ac.id
https://www.untag-sby.ac.id