Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Konferensi internasional, Physics and Mechanics of New Materials and Their Application (PHENMA ) 2016 yang terselenggara di UNTAG Surabaya dibuka oleh Ketua Yayasan Perguruan 17 Agustus 1945 (YPTA) Surabaya, Drs. Ec. Mangapul Silalahi, MM, Selasa (19/7/2016). Kegiatan yang akan berakhir tanggal 22 Juli 2016 tersebut diikuti oleh 18 negara.
Dekan Fakultas Teknik (FT) UNTAG Surabaya, Dr. Ir. Muaffaq Achmad Jani, M.Eng dalam sambutan menjelaskan, pada hari pertama ini setelah opening ceremony acara dilanjutkan presentasi hasil penelitian yang berhubungan dengan material. Selain pemaparan hasil penelitian juga ada sesi poster hasil penelitian.
“Pemaparan penelitian tentang material di ruang satu, sedangkan di ruang dua membahas tentang synthetic dan prosesnya,” ungkap Dr. Muaffaq yang juga sebagai chairman dalam konferensi internasional itu.
Dosen Teknik Informatika itu mengatakan, Sebanyak 308 hasil penelitian akan dipaparkan dalam Phenma 2016, sedangkan dari Indonesia (Untag Surabaya) memaparkan 27 hasil penelitian, selanjutnya hasil penelitian yang masuk akan diseleksi menjadi publikasi internasional.
“ Akan dipilih 50 penelitian yang nantinya akan masuk di springer. Springer adalah internasional publisher science yang setiap tahun didownload sekitar 40 ribu orang. Juga akan dipublikan di Nova Publiser, keduanya ada di New York,” tambahnya.
Para peneliti dari Taiwan mempaparkan tentang teknologi bawah laut yang telah mulai dikembangkan di negaranya. Seperti yang disampaikan oleh Prof. Chitsan Lin Jonh chairman selaku chairman dari Taiwan bahwa teknologi bawah laut merupakan pengembangan teknologi yang special dan bekerjasama dengan Rusia.
“Contohnya adalah kapal selam, sonar, dan teknolgi lainnya yang bisa dimanfaatkan untuk mengeksplorasi minyak bawah laut dan lain sebagainya,” ucap Prof. Lin.
Sementara itu, chairman asal Rusia Prof. Ivan A.Parinov membenarkan apa yang dikatakan Prof. Chitsan Lin Jonh bahwa negaranya telah banyak mengembangkan teknologi bawah laut. Untuk itu, dia mengajak peneliti Indonesia agar bisa ikut mengembangkannya karena di Indonesia mempunyai lautan yang luas.
“Rusia menawarkan diri bekerjasama dengan peneliti di Indonesia, seperti bisa studi lanjut di Rusia. Sehingga mampu menjadi nilai tambah yang bisa dikembangkan bersama,” ucapnya.
Masih didalam acara opening ceremony, Ketua LPPM UNTAG Surabaya, Dr. Ir. Muslimin Abdulrahim, M.SIE mengatakan, salah satu penelitian dari UNTAG Surabaya yang masuk dalam konferensi internasional ini adalah tentang bagaimana abu batu bara bisa menjadi bahan baku untuk spare part mesin, yang sekarang ini dalam proses pengajuan paten.
“ Indonesia merupakan negara yang mempunyai banyak batu bara,” tutup Dr. Muslimin dosen Teknik Industri UNTAG Surabaya, yang juga selaku ketua pelaksana PHENMA 2016.